Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan menunda jadwalnya untuk menjenguk Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Singapura. Prabowo meminta untuk dijadwalkan ulang menjenguk Ani Yudhoyono.
Penundaan itu disampaikan oleh Staf Khusus SBY, Ossy Dermawan. Ossy menyampaikan bahwa melalui ajudan pribadinya, Prabowo batal menjenguk Ani pada Jumat (3/5/2019).
"Khusus rencana kunjungan Bapak Prabowo Subianto, tadi malam, Adc (ajudan pribadi) beliau menyampaikan kepada kami kunjungan tersebut ditunda/reschedule," kata Ossy melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/5/2019).
Meski demikian, Ossy tidak menjelaskan alasan Prabowo sampai membatalkan kunjungannya tersebut. Padahal diketahui, rencana menjenguk Ani Yudhoyono sudah dijadwalkan sejak tiga hari lalu.
Ossy menuturkan, SBY menyambut baik dengan siapapun yang ingin menjenguk Ani yang hingga kini masih menjalani pengobatan karena mengidap penyakit kanker darah.
"Pada prinsipnya, Bapak SBY menyambut dengan baik setiap kedatangan para sahabat untuk menjenguk Ibu Ani di NUH Singapura karena semuanya memiliki niat yang baik," ujarnya.
"Tentu saja disesuaikan dengan kondisi Ibu Ani yang tengah menjalani pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan secara intensif," Ossy menambahkan.
Untuk diketahui, rencana pertemuan kedua tokoh itu awalnya diungkap politisi Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief__ pada Kamis (2/5/2019). Prabowo disebut Andi sudah memberitahu akan menjenguk Ani sejak dua hari yang lalu.
"Dua hari yang lalu Pak Prabowo menyampaikan bahwa besok beliau akan menjenguk Ibu Ani di Singapura. Tentu bersilaturahmi juga dengan Pak SBY," tulis Andi.
Baca Juga: AHY Sampaikan Salam Hormat SBY ke Jokowi di Istana
Berita Terkait
-
Prabowo Batal Jenguk Ani Yudhoyono, Demokrat: Kami Tak Tinggalkan Kawan
-
Usai AHY Menghadap Jokowi, Prabowo Akan Temui SBY di Singapura Besok
-
Sambut Prabowo di Acara Ijtima III, Pendukung: Kasih Jalan Pak Presiden!
-
Video Siap Presiden Jokowi, Publik: Ini Asli, Bukan Versi Kertanegara
-
Mahfud MD Klarifikasi Ucapan Prabowo Menang di Provinsi Garis Keras
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO