Suara.com - Terduga teroris RH serta M yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Polri di Bitung, Manado, pada Kamis (2/5/2019), ingin bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah.
RH serta M diketahui satu kelompok dengan terduga teroris SL (34) jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Bekasi pada akhir pekan kemarin.
"Dua sudah tertangkap di Bitung pada saat mau gabung dengan kelompok Ali Kalora di Poso, kemudian yang enam lari ke Bekasi, ada kelompok lagi yang masih dikejar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Dedi Prasetyo mengatakan kelompok pimpinan SL yang anggotanya terstruktur itu berbeda dengan kelompok teroris Sibolga yang merupakan lone wolf atau bekerja sendiri.
Sementara sumber dana kelompok pimpinan SL juga berbeda dengan kelompok bom Sibolga, yakni dari perorangan internal kelompok.
"Kelompok SL cukup bahaya dibanding kelompok yang ada di Sibolga, ini jauh lebih militan, jauh lebih bahaya dan jauh lebih berpengalaman," tutur Dedi Prasetyo.
Kemampuan dalam merakit bom kelompok yang ditangkap di Bekasi itu juga disebut lebih membahayakan, tetapi masih didalami kemampuan sebenarnya dari kelompok itu.
Untuk itu, Densus 88 Anti Teror dalam melakukan penangkapan dengan sistem kejut agar tidak seperti saat penangkapan di Sibolga, yakni anggota satu kelompok yang ada di Lampung sudah diketahui tertangkap lebih dulu.
Seperti diwartakan sebelumnya, Densus 88 telah melakukan operasi di Bekasi, Jawa Barat, Tegal, Jawa Tengah, dan Bitung, Sulawesi Utara pada pekan lalu. Polisi menangkap lima orang di Bekasi, satu orang di Tegal, dan dua di Bitung. [Antara]
Berita Terkait
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
Tito Karnavian Dituding Sadap Anas Urbaningrum di Kongres Demokrat 2010 Demi Muluskan Karier
-
Mantan Teroris Ungkap Indonesia Belum Aman di Usia 80 Tahun
-
Penguntitan Jampidsus: Mantan Wakapolri Ungkap Aroma Backing & Penyalahgunaan Wewenang Densus 88
-
Sosok Ferry Yanto Hongkiriwang, Mantan Sales Kipas Angin yang Membuat Tegang Polri, TNI dan Jaksa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah