Suara.com - Seorang perempuan katolik memberikan pizza untuk driver ojek online untuk berbuka puasa. Aksi tak sengaja Agnes Claudia itu viral di media sosial.
Kisah Agnes Claudia viral di media sosial ini dipuji di tengah sejumlah kasus intoleransi. Kisah viral ini telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali di media sosial Facebook. Unggahan itu menampilkan percakapan pelanggan bernama Agnes Claudia yang memesan pizza lewat aplikasi ojek online.
Ternyata Agnes Claudia memberikan pizza itu kepada si pengemudi ojek online untuk berbuka puasa. Ketika pengemudi ojek mengucapkan terima kasih dan selamat berpuasa, Agnes meluruskan bahwa dia penganut Katolik.
Berbagi kepada sesama memang sudah tertanam dalam diri Agnes Claudia. Perempuan yang tinggal di Jakarta Barat ini mengatakan, ayahnya terus mengajarkannya untuk berbagi.
Begitu pun ketika Agnes Claudia membuka usaha sampingan jasa titipan (jastip) luar negeri, dia berkomitmen menyisihkan sebagian penghasilannya untuk amal. Ini adalah ungkapan syukurnya kepada Tuhan.
“Karena saya percaya, setiap order yang masuk itu ada campur tangan dari Tuhan. Ada aja order yang masuk, ada aja rejeki tambahan kayak gini,” ujarnya saat berbincang dengan VOA, Jumat (10/5/2019) kemarin.
Memberi Diam-Diam tapi Jadi Viral
Niat berbagi itu pun terus disimpannya. Sampai pada Selasa (7/5/2019) sore kemarin, ketika pulang kerja dari Cikupa, Tangerang, ke Jakarta Barat, dia melihat banyak ojek di jalanan. Sekejap, dia mendapatkan ide untuk memberikan pizza kepada pengemudi ojek, Erik Rinaldo.
“Saya bayangin kalau dia bawa makanan, buat kasih orang rumah, buat keluarganya makan kan kayaknya bisa jadi berkah buat satu keluarga dia. Jadi saya pikir, ‘mau ah kayak gini,’ coba iseng,” ujar perempuan yang menjalankan usaha keluarga di industri kawat ini.
Baca Juga: Anak Berhijab Belajar Toleransi di Gang Sempit Sarang Tawuran dan Narkoba
Pemberiannya dilakukan diam-diam. Tapi malam itu, tanpa sepengetahuannya, kisah Agnes Claudia sudah diunggah ke Facebook dan jadi ramai.
“Lho, saya kaget banget. Lho, saya kan nggak ngomong ke siapa-siapa. Nggak ada yang tahu satupun karena kan niatan saya mau lakukan itu diam-diam,” kisahnya.
Di jagat maya, tak sedikit yang memberi pujian kepada Agnes Claudia. Di Facebook, akun Santi Kuswoyo menyebut pemberi pizza ‘berhati mulia’ sementara akun Maia Jordy mengatakan ‘indahnya perbedaan’.
Kisah Agnes Jadi Inspirasi Toleransi
Kisah pizza Agnes Claudia muncul di tengah beberapa kasus intoleransi sejak awal 2019. Di Bekasi, Jawa Barat, kelompok warga menolak rencana pembangunan pura. Sementara pada April, terdapat sejumlah perusakan lambang salib di pemakaman Bethesda, Yogyakarta, disusul penolakan seorang Katolik tinggal di Bantul.
Setara Institute mencatat, dalam 11 tahun terakhir, terdapat 2.240 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama. Namun masih banyak orang yang menjunjung harmoni lintas-agama. Terbukti dengan Agnes yang menerima banyak pesan dukungan di media sosial.
Tag
Berita Terkait
-
Pesan Dari Anak TK di Madiun Tentang Indahnya Toleransi
-
Kisah Segitiga Emas di Kampung Sawah, Muslim dan Kristen Bertoleransi
-
Suka Cita Non Muslim di Kampung Tua, Berburu Takjil Bersama yang Berpuasa
-
Anak Berhijab Belajar Toleransi di Gang Sempit Sarang Tawuran dan Narkoba
-
Kisah Pelukis di Yogyakarta Ditolak Ngontrak Rumah karena Bukan Muslim
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD