Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga dari Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membocorkan diskusi internal terkait perolehan suara paslon 02.
Ia menyampaikannya saat memberi tanggapan terhadap kegemparan terkait cuitan Andi Arief tentang perolehan suara paslon 02 yang tak benar dan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang meminta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Adil Makmur.
Berdasarkan keterangannya, dikutip Suara.com dari program CNN Indonesia Prime News, Minggu (12/5/2019), perolehan suara Prabowo-Sandi menurut Partai Demokrat memang bukan 62 persen.
"Jadi memang di internal kami itu ada diskusi bagaimana memperkuat kemenangan Pak Prabowo, tetapi karena di kami, di internal itu, agak meragukan klaim 62 persen, karena di internal kami itu Pak Prabowo itu menang bukan 62, tapi di range antara 54 sampai 56 persen," jelas Ferdinand Hutahaean.
"Sebetulnya ini diskusi internal, tapi keburu meletup di luar karena cuitan kolega kami di partai, tetapi enggak apa apa," sambungnya.
Ia membenarkan bahwa tim internalnya sempat mempertanyakan asal data perolehan suara 62 persen untuk Prabowo-Sandi itu. Meski begitu, ia sendiri mengaku tak menyangka Andi Arief akan membagikan cuitan tentang hal tersebut.
"Jadi bukan tujuan kami mendelegitimasi klaim kemenangan Pak Prabowo, tetapi memperkuat karena kita tidak ingin Pak Prabowo, yang sudah mendeklarasikan diri menang 62 persen, kemudian tidak mampu membuktikannya. Ini yang kami tidak mau," katanya. "Maka di kami itu keluar pertanyaan 'terus siapa yang memasok data ini?' Itulah kemudian Andi Arief mencuit ya, di luar dugaan memang cuitan Andi Arief."
Sementara itu, soal anjuran dari Arief Poyuono agar Partai demokrat mundur dari barisan pendukung 02, Ferdinand Hutahaean mengaku tak begitu ambil pusing.
"Sebetulnya bagi kami Arief Puyuono ini tidak terlalu kami pikirkan secara serius," tutur Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat itu.
Baca Juga: Singgung Kivlan Zein dan SBY, Gerindra Minta Andi Arief Fokus Rehabilitasi
Ferdinand Hutahaean menerangkan, partainya hanya menyoroti tuduhan Arief Poyuono pada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang disebutnya terlibat kasus korupsi.
Sedangkan untuk masalah lain, ia tak begitu memikirkan dan malah menanyakan siapa sebenarnya Arief Poyuono.
"Tetapi tuduhannya yang terkait masalah hukum di KPK itu yang membuat kami menjadi sedikit harus serius," jelasnya.
"Tetapi kalau tuduhan meminta keluar koalisi sama sekali kami tidak gubris karena bagi kami Partai Demokrat, ya mohon maaf, Arief Poyuono ini kami pertanyakan, siapa sih sebetulnya?" ujar Ferdinand Hutahaean.
Berita Terkait
-
Singgung Kivlan Zein dan SBY, Gerindra Minta Andi Arief Fokus Rehabilitasi
-
Diminta Sabar Ferdinand Hutahaean, Gibran Beri Balasan Menohok
-
Situs DPP Demokrat: Prabowo Harus Jujur, Benarkah Punya Bukti Menang?
-
Hari Terakhir Pleno KPU Banten, Saksi Demokrat Walk Out
-
Money Politic Rp 1 Juta ke Rakyat Aceh, Ferdinad: Akal Hasto Kenapa Kurang?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik