Suara.com - Data Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU hingga Selasa pukul 17.00 WIB telah mencapai 665.057 dari 813.350 tempat pemungutan suara, atau sudah 81,76 persen.
Berdasarkan data Situng tersebut, perolehan suara pasangan Capres Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin sebesar 70.442.139 atau 56,25 persen.
Sementara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno meraup 54.796.359 suara atau 43,75 persen. Selisih antara keduanya masih 15,6 juta suara.
Berdasarkan data Situng KPU Pukul 17.00 WIB tersebut, jumlah perolehan suara Jokowi – Maruf Amin meningkat 747.039 suara dibanding perolehan pada pukul 11.00 WIB. Sedangkan Prabowo – Sandiaga mendapatkan penambahan 741.620 suara.
Sementara itu dari 34 Provinsi, empat provinsi telah menyelesaikan menyalin data Formulir C1 100 persen ke dalam Situng KPU, yakni Bengkulu, Bangka Belitung, Bali dan Gorontalo.
Dari keempat provinsi tersebut, Jokowi unggul di tiga provinsi, yakni Kepulauan Bangka Belitung, Bali, dan Gorontalo. Prabowo menang di satu provinsi, yakni Bengkulu.
Jokowi – Maruf Amin menang di Kepulauan Bangka Belitung dengan perolehan 495.510 suara, sedangkan Prabowo – Sandiaga 288.097 suara.
Di Provinsi Bali, Jokowi – Maruf mampu meraih suara 2.34.435 suara dan Prabowo – Sandiaga 212.577 suara.
Jokowi – Maruf juga unggul di Gorontalo dengan raihan 369.277 suara, dibandingkan Prabowo – Sandiaga yang memperoleh 344.653 suara.
Baca Juga: Update Real Count KPU Selasa Siang: Jokowi Mulai Menatap 80 Juta Suara
Sedangkan Prabowo – Sandiaga menang tipis di Bengkulu dengan perolehan 585.499 suara dibanding Jokowi – Maruf 582.741 suara.
KPU menyatakan data yang ditampilkan di Situng bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara.
Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka.
Data yang ditampilkan pada Situng KPU adalah data yang disalin apa adanya/sesuai dengan angka yang tertulis pada Salinan Formulir C1 yang diterima KPU Kabupaten/Kota dari KPPS.
Apabila terdapat kekeliruan pengisian data pada Formulir C1, dapat dilakukan perbaikan pada rapat pleno terbuka rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Kalau terdapat perbedaan data antara entri di Situng dan Salinan Formulir C1, akan dilakukan koreksi sesuai data yang tertulis di Salinan Formulir C1.
Berita Terkait
-
Sibuk Rekapitulasi Suara, KPU Tak Hadir ke Acara BPN Ungkap Kecurangan
-
Update Real Count KPU Selasa Siang: Jokowi Mulai Menatap 80 Juta Suara
-
Besok, BPN Akan Buka-bukaan Kesalahan 25 Juta Suara Situng KPU
-
Jika Prabowo Kalah, Akun Prada IPB Ajak Alumni Tolak Hasil Pilpres
-
Situng KPU Senin Petang; Capai 80 Persen, Keunggulan Jokowi Terus Berlanjut
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu