Suara.com - Komisioner KPU RI, Hasyim Asy'ari memastikan pihaknya tidak akan menghadiri undangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga hari ini, Selasa (14/5/2019). Sore nanti, BPN Prabowo - Sandiaga akan membeberkan dugaan 25 juta kesalahan input data pada Situng KPU RI dan kecurangan pada Pemilu 2019.
Terkait itu, Hasyim mengatakan KPU RI masih sibuk dan fokus melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional. Sebab, rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional sebagaimana dijadwalkan harus rampung pada tanggal 22 Mei mendatang.
"Pada intinya KPU hari ini, mulai dari Jumat yang lalu, tanggal 10 Mei itu fokusnya adalah rekap nasional pemilu sampai tanggal 22 Mei. Jadi KPU fokus ke situ," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (14/5/2019).
Selain itu, Hasyim juga belum mengetahui apakah undang secara resmi dari BPN Prabowo - Sandiaga Uno telah diterima oleh KPU RI.
Hasyim menuturkan, segala bentuk kecurangan dan perbedaan data perolehan suara dapat diselesaikan lewat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional dengan beradu data.
"Ya mumpung ini rekapitulasi, buka-bukaan di sini saja. Karena di sini kan forum rekapitulasi, semua saksi hadir. Jadi tidak hanya dikroscek dengan datanya KPU, tapi juga dikroscek dengan data yang dipegang masing-masing partai Pemilu, baik dari parpol maupun pasangan capres-cawapres," ujarnya.
Sebelumnya, BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan membeberkan 25 juta kesalahan input data pada sistem penghitungan suara atau Situng KPU RI dan kecurangan pada Pemilu 2019.
Acara bertajuk "Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019" itu akan digelar Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019) sore ini.
Dalam undangan yang disebar ke media, BPN Prabowo - Sandiaga Uno turut Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, KPU RI dan Bawaslu. Selain itu mereka juga turut mengundang duta besar negara-negara sahabat.
Baca Juga: Update Real Count KPU Selasa Siang: Jokowi Mulai Menatap 80 Juta Suara
Berita Terkait
-
Sandiaga Minta Koreksi Temuan Kecurangan, KPU: Buka-bukaan di Sini Saja
-
Update Real Count KPU Selasa Siang: Jokowi Mulai Menatap 80 Juta Suara
-
Selisih 343.192 Suara, Prabowo Tumbangi Jokowi di Jambi
-
Sandiaga Harapkan Ada Revisi Kesalahan Pemilu 2019 Sebelum 22 Mei
-
Besok, BPN Akan Buka-bukaan Kesalahan 25 Juta Suara Situng KPU
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka