Suara.com - Kelompok-kelompok anti-Islam membakar sebuah pabrik milik warga Muslim di bagian utara Kolombo, ibu kota Sri Lanka, lapor berita BBC.
Laporan BBC itu menampakkan barang-barang isi pabrik tersebut hancur dan terbakar.
Di sisi lain, Uskup Agung Sri Lanka Malcolm Kardinal Ranjith mengutuk peristiwa serangan anti-Islam di seluruh negara itu setelah insiden serangan teroris bom gereja pada 21 April lalu. Dia menyerukan semua kelompok etnis dan agama di negara tersebut untuk bersatu.
Pemerintah Provinsi Barat Laut memberlakukan larangan keluar rumah setelah insiden pembunuhan seorangan warga Muslim berusia 45 tahun yang ditikam pisau dan benda tajam lainnya di kota Puttalam, demikian dikutip dari kantor berita Anadolu, Rabu (15/5/2019).
Pihak berwenang hingga kini telah menangkap 74 orang, termasuk tiga pemimpin NGO yang terlibat dalam peristiwa kekerasan atau melakukan ujaran kebencian sehingga mendorong orang lain melakukan kejahatan di kota Minuwango, Matara dan Puttalam.
Setelah serangan teroris pada hari Paskah lalu, kelompok-kelompok anti-Islam menghancurkan masjid dan toko-toko di kota Chilaw minggu lalu.
Sri Lanka memblok jaringan sosial media dan aplikasi pesan digital, termasuk Facebook dan WhatsApp setelah ketegangan di negara itu meningkat.
Sebelumnya, delapan ledakan serentak yang menargetkan gereja dan hotel di dan luar ibu kota Kolombo menewaskan setidaknya 253 orang pada Minggu Paskah.
Serangan bom itu menghantam gereja-gereja di Kota Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand, dan Shangri La di Kolombo.
Baca Juga: Rusuh Anti Muslim di Sri Lanka Telan Korban Jiwa
Serangan bom bensin menyusul terjadi di sebuah masjid di sebelah barat laut Distrik Puttalum dan pembakaran dua toko milik Muslim di Distrik Kalutara pada Minggu malam, menurut laporan polisi.
Sri Lanka telah menyatakan 23 April sebagai hari berkabung nasional.
Sebagian besar korban adalah orang Sri Lanka, meskipun pihak berwenang mengatakan setidaknya 38 orang asing juga tewas.
Mereka termasuk dua warga negara Turki, selain turis dari Inggris, AS, Australia, India, Cina, Denmark, Belanda dan Portugal.
Kelompok teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Tag
Berita Terkait
-
Rusuh Anti Muslim di Sri Lanka Telan Korban Jiwa
-
Marak Unggahan Anti Muslim, Sri Lanka Blokir Akses Media Sosial
-
Ratusan Perusuh Serang Masjid, Sri Lanka Berlakukan Jam Malam
-
2 Orang Ditahan Usai Serangan Massa ke Toko Muslim di Sri Lanka
-
Sri Lanka Peringatkan Serangan Susulan Militan Berseragam Militer
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah
-
Gus Miftah Kritik Bantuan Bencana yang Dilempar dari Helikopter: 'Niat Baik Harus dengan Cara Baik'
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Gus Miftah Berharap PBNU Segera Rukun dan Fokus Bantu Korban Bencana
-
Dewi Astutik Diringkus Tapi Perang Belum Usai, Membedah Ancaman dan Solusi Perang Narkoba Indonesia!
-
Ratu Zakiayah Ajak ASN Pemkab Serang Donasi Bantu Korban Bencana Sumatra
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman