Suara.com - Polisi di Sri Lanka pada hari Senin (13/5) menggunakan gas airmata terhadap gerombolan orang yang menyerang masjid dan toko-toko milik Muslim dan memberlakukan larangan keluar di seluruh negeri.
Huru-hara dan kekerasan yang terjadi hari Senin merupakan kekerasan sektarian terburuk sejak pengeboman yang dilakukan militan Islamis pada hari Paskah. Waktu itu militan menyerang hotel, gereja sebagian besar di Kolombo menewaskan lebih dari 250 orang dan ISIS mengaku bertanggungjawab. Ini mengobarkan rasa takut bisa memicu pembalasan terhadap Muslim yang minoritas di Sri Lanka.
Hari Senin Muslim di beberapa bagian di propinsi Barat Laut mengatakan untuk hari kedua gerombolan orang menyerang masjid dan merusak toko serta bisnis milik Muslim.
"Serangan dilakukan ratusan perusuh sedang polisi dan tentara hanya menyaksikan. Mereka membakar masjid kami dan merusak banyak toko milik Muslim,” kata seorang penduduk daerah Kottampitiya lewat telepon kepada kantor berita Reuters yang dikutip VOA Indonesia.
“Kalau kami mencoba keluar, polisi meminta kami tetap berada di dalam rumah,” tambahnya.
Polisi memberlakukan larangan keluar di seluruh negeri dari pukul 9 malam sampai 4 pagi, kata juru bicara Ruwan Gunasekera. Pemerintah melarang sementara jaringan media sosial serta aplikasi pesan seperti WhatsApp menyusul bentrokan di satu bagian negeri yang ditelusur bermula dari pertikaian di Facebook.
Polisi mengatakan pihaknya juga menggunakan gas airmata untuk membubarkan gerombolan perusuh di beberapa tempat di propinsi North Western.
Banyak warga Muslim yang cemas dan gelisah tetap berdiam di rumah. Tetapi orang-orang muda sebagian membawa batangan besi masih terus berkeliaran dengan sepeda-motor kendatipun ada larangan keluar.
Pecahan kaca bertebaran di masjid Abrar di kota Kiniyama yang diserang malam sebelumnya. Semua jendela dan pintu masjid itu dipecahkan dan puluhan kitab suci Al Quran diserakkan di lantai.
Baca Juga: 2 Orang Ditahan Usai Serangan Massa ke Toko Muslim di Sri Lanka
Seorang pengurus masjid mengatakan, serangan terjadi ketika sejumlah orang termasuk beberapa biksu Budha menuntut polisi menggeledah masjid setelah tentara memeriksa satu danau seluas 43 hektar di dekatnya. Yang berwenang mengatakan danau dan sumur digunakan untuk menyembunyikan senjata.
Muslim di Sri Lanka mendekati 10 persen dari jumlah penduduk 22 juta orang yang umumnya suku Sinhala dan beragama Budha.
Tag
Berita Terkait
-
2 Orang Ditahan Usai Serangan Massa ke Toko Muslim di Sri Lanka
-
Sri Lanka Peringatkan Serangan Susulan Militan Berseragam Militer
-
ISIS Bom Gereja saat Paskah, Wanita Muslim Sri Lanka Dilarang Pakai Cadar
-
Belasan Jasad Bergelimpangan Usai Baku Tembak di Sri Lanka
-
Korban Tewas Bom Sri Lanka Direvisi, Jumlahnya Turun 100
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot