Suara.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, Amerika Serikat, didemo oleh kelompok anarkis setempat.
Aksi kaum anarkis tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap ratusan kelompok anarkis di sejumlah daerah Indonesia, yang direpresi aparat kepolisian saat menggelar aksi May Day alias peringatan Hari Buruh Sedunia 2019.
Aksi solidaritas itu diinisiasi oleh kelompok Revolutionary Abolitionist Movement, Senin (13/5/2019) awal pekan ini.
“In response to the repression of our comrades in Indonesia we had a solidarity demo outside of the Indonesian consulate in Manhattan. (Kami melakukan aksi di luar Konsulat Indonesia di Manhattan, sebagai respons atas represifitas terhadap kawan-kawan kami di Indonesia),” kata pernyataan resmi RAM yang dikutip Suara.com dari akun media sosialnya.
Selain itu, kelompok tersebut juga mengatakan, “Internationalism and solidarity are the tools we use for building a global revolutionary movement and we stand with our comrades facing repression.”
“Internasionalisme dan solidaritas adalah alat yang kami gunakan untuk membangun gerakan revolusioner global dan kami berdiri bersama kawan-kawan kami menghadapi represi.”
Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian dinilai melakukan pelecehan terhadap kelompok anarkis yang ikut melakukan aksi massa peringatan Hari Buruh Sedunia di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5).
Pasalnya, ratusan kaum anarkis tersebut ditangkap, dipukuli, ditelanjangi, dan dicukur botak oleh aparat kepolisian setelah sempat bentrok saat aksi.
Pengacara HAM Veronica Koman mengatakan , hukuman berlebihan yang diberikan terhadap para demonstran merupakan bentuk pelanggaran.
Baca Juga: Sehabis May Day, Simbol Anarko Muncul di Gedung Peninggalan Belanda
"Police have been using excessive force and abused May Day protesters in Bandung, West Java. More than 200 protesters were arrested, beaten, kicked, shaved, stripped naked. Nothing could justify such abuses," kata Veronica Koman seperti dikutip Suara.com, Rabu (1/5/2019).
Bila dialihbahasakan, maka artinya "Polisi telah menggunakan kekuatan yang berlebihan dan melecehkan pengunjuk rasa May Day di Bandung, Jawa Barat. Lebih dari 200 pengunjuk rasa ditangkap, dipukuli, ditendang, dicukur, ditelanjangi. Tidak ada yang bisa membenarkan pelanggaran tersebut".
Veronica Koman juga mengunggah dua foto yang menunjukkan para pengunjuk rasa ditelanjangi dan diminta duduk di tengah lapangan.
Mereka lantas digunduli satu per satu dalam keadaan telanjang di tengah lapangan tersebut.
Veronica Koman sangat menyayangkan aksi pemberian hukuman berlebihan yang diberikan oleh polisi.
Terlebih, dalam insiden kerusuhan demo May Day di Bandung juga telah melukai dua jurnalis yang meliput insiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan