Suara.com - Sejumlah warga di daerah simpang tiga Paya Sunan, Jalan Tendean, Meral Barat, Karimun, Kepulauan Riau nekat menanam puluhan pohon kelapa di tengah jalan.
Hal itu dipicu setelah keluhan mereka karena banyaknya lumpur dan pasir yang betebaran hingga membuat jalan licin bahkan tertimbun tak digubris oleh pemerintah setempat.
Jalan berlumpur setiap hujan tiba, disebabkan tanah bukit yang dikeruk. Peristiwa itu juga sudah lama terjadi dan sering mandapat protes warga sekitar.
"Kami perhatikan pemerintah sepertinya masa bodoh saja selama ini. Kita sudah beri tahu, cuma janji-janji saja," kata salah satu warga setempat, Ardiansyah, seperti dikutip dari Batamnews (jaringan Suara.com), Kamis (16/5/2019).
Warga juga kerap bergotong royong membersihkan jalan. Di saat hujan, jalan ditutupi lumpur, jika panas banyak pasir dan debu. Kondisi seperti itu juga membahayakan pengguna jalan.
"Ini sudah tidak sekali dua kali kecelakaan, sudah sering. Kami bahkan bergotong royong untuk membersihkan jalan, tapi ya itulah, kalau hujan balik lagi," katanya.
Sebelumnya, kata dia, pemerintah sempat meninjau lokasi tersebut, dan menjanjikan akan mencarikan solusi. Namun, sampai saat ini tidak ada aksi nyata dari pemerintah.
"Kondisi ini bukan sebulan dua bulan, sudah bertahun. Pemerintah selama ini cuma tintau-tinjau saja, tapi tak ada tindakan," katanya lagi.
Oleh warga, pohon kelapa setinggi 1,5 meter tersebut ditanam sepanjang jalan sekitar 100 meter. Setiap kelapa berjarak sekitar 10 meter.
Baca Juga: 166 Km dari Istana, Ibu Hamil Ditandu Sarung karena Jalan Rusak Parah
Selain bentuk protes, warga berinisiatif sebagai peringatan di jalan agar masyarakat yang melintas juga dapat lebih berhati-hati.
Berita Terkait
- 
            
              Nekat, Puluhan Emak-emak Blokir Jalan dan Adang Rombongan Wakil Bupati
- 
            
              Protes ke Pemerintah, Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
- 
            
              Kisah Tragis 13 Orang Gotong Tandu Warga Miskin yang Sakit buat Berobat
- 
            
              Miris, Pasien Puskesmas Terpaksa Ditandu karena Jalan Rusak Parah
- 
            
              Setelah Viral dan Diketahui Jokowi, Jalan Rusak di Kabupaten OKU Diperbaiki
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM