Suara.com - ISIS menyatakan telah mendirikan "provinsi" di Pakistan, hanya beberapa hari setelah organisasi teroris itu memakai nama "Provinsi Hind" untuk serangan yang diklaimnya di bagian yang dikuasai India di wilayah Kashmir yang disengketakan.
Kedua wilayah itu sebelumnya berada di bawah "Provinsi Khorasan" atau ISKP - nama yang digunakan kelompok teroris yang berbasis di Timur Tengah untuk operasi regionalnya yang diluncurkan pada awal 2015 dari pangkalan di perbatasan Afghanistan - menurut SITE Intelligence Group, yang memantau ancaman Jihadis, demikian seperti dikutip dari VOA, Kamis (16/5/2019).
Dalam pengumuman resmi komunike yang dikeluarkan melalui corong propaganda globalnya, kantor berita Amaq, "Provinsi ISIS Pakistan" mendapat pujian karena membunuh seorang perwira polisi Pakistan minggu ini di Mastung. Mereka juga melakukan penembakan pada pertemuan militan yang berhubungan dengan kelompok militan Taliban Pakistan yang dilarang di Quetta.
Kedua distrik tersebut terletak di provinsi Baluchistan yang dilanda kekerasan, berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. Beberapa kelompok Baluch dan organisasi sektarian separatis juga aktif di provinsi tersebut.
Hingga laporan ini ditulis, belum ada reaksi langsung dari pemerintah Pakistan.
Berita Terkait
-
Hari Ketiga Ramadan, Bom Meledak di Masjid Sufi Pakistan, Tewaskan 8 Orang
-
Abu Bakr Al Baghdadi Mendadak Muncul dalam Video, Akui Kekalahan ISIS
-
Irak Hukum Gantung 4 Orang Pengikut ISIS
-
Kelompok Bersenjata di Pakistan Bajak Bus Lalu Bunuh 14 Penumpang
-
Hasil Pilpres 2019: Prabowo Unggul Telak Atas Jokowi di Islamabad, Pakistan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu