Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menilai, usulan autopsi terhadap anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sengaja dimunculkan. Pihak-pihak tersebut mempunyai kepentingan di balik usulan yang dinilai justru akan menyakiti perasaan pihak keluarga.
Ngabalin juga menyampaikan, seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan. Lantaran, selama ini pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut dan mengikhlaskannya.
"Banyak pihak yang mempolitisir kematian anggota KPPS. Jangan dipolitisir, keluarga juga sudah merasa legowo," terang Ngabalin kepada Suara.com, Kamis (16/5/2019).
Ngabalin juga mengatakan, pihak-pihak yang mengajukan usulan autopsi tersebut memiliki tujuan yang tersembunyi. Sehingga, mereka pun berusaha dan nekad memunculkan usulan-usulan yang dinilai justru akan membuat orang lain, terutama pihak keluarga korban menjadi tidak nyaman.
Terlebih, selama ini pemerintah juga sudah memberikan perhatian kepada pihak keluarga.
"Salah satu perhatian yang diberikan pemerintah adalah dengan memberikan santunan. Jadi jangan dipolitisir. Karena anggota keluarga dalam menjalankan tugas negara meninggal," pungkasnya.
Sebelumnya, usulan ini juga sudah mendapatkan penolakan dari pihak keluarga. Salah satu keluarga petugas KPPS yang meninggal adalah Sarmini (44), warga Praon RT 7 RW 7, Nusukan, Banjarsari, Solo.
Sarmini menilai bahwa usulan pembongkaran makam dan dilakukan autopsi akan melukai perasaan keluarga.
Kontributor : Ari Purnomo
Baca Juga: Update Petugas KPPS Meninggal 527 Orang, 11.239 Orang Sakit
Berita Terkait
-
Update Petugas KPPS Meninggal 527 Orang, 11.239 Orang Sakit
-
DKI Kerahkan 82 Dokter dan 173 Perawat di Pengumuman Suara Pemilu 22 Mei
-
Ani Hasibuan Dipanggil Polisi, Muncul Tagar #SaveDokterAniHasibuan
-
Situasi Prihatin, Prabowo Sebut Ada yang Usaha Perkosa Kedaulatan Rakyat
-
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Prabowo: Pastilah Mereka Mati Syahid
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory