Suara.com - Menjalankan ibadah puasa jauh di negeri orang pada saat Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri. Simak pengalaman beberapa Muslim Indonesia di AS dalam melaksanakan ibadah puasa sekaligus sholat tarawih pertama kalinya di negeri empat musim ini.
Bulan Ramadan tahun ini, masyarakat Muslim Amerika melaksanakan ibadah puasa di tengah-tengah musim semi.
Lama puasa kali ini rata-rata mendekati 16 jam. Sejumlah persiapan pun dilakukan, baik fisik maupun mental. Alda Hamid, yang pernah bekerja di rumah produksi di Jakarta dan belum setahun ini menetap di Maryland, merasa senang, karena ini juga yang pertama kalinya ia berpuasa dengan status menikah.
“Alhamdulillah seneng banget. Sahur bisa bareng, buka puasa juga bareng. Sholat sekarang sudah ada imam-nya,” kata Alda seperti dikutip dari VOA, Jumat (17/5/2019).
Jam puasa yang panjang di Amerika menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah Muslim asal Indonesia, yang baru pertama kali melaksanakan Ramadan di Amerika.
Tarawih Larut Malam
Sementara itu, Hasna Fadhilah merasakan salat tarawih agak larut, karena waktu maghrib saja sekitar pukul 8 malam di Washington DC. Dosen IPDN Jatinagor yang sedang menjalani fellowship dengan Religious Freedom Institute itu merasa khawatir karena salat tarawih berakhir pukul10-11 malam.
“Dengan kondisi ini, kadang saya khawatir untuk pergi, namun kemudian di hari ke-dua tarawih, dari komunitas masjid banyak yang menawarkan tumpangan ke rumah,” kata Hasna Fadhilah.
Khawatir akan waktu puasa yang bisa mencapai 16 jam di Amerika, tidak pernah dialami Irwan Saputra. Mahasiswa yang juga menjabat sebagai Vice President di Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias DC), melaksanakan salat tarawih malam pertama Ramadan di IMAAM Center, Maryland.
Baca Juga: Susu Ternyata Sangat Baik Diminum Saat Buka Puasa
“Tapi, karena lokasi yang sangat jauh, malam selanjutnya saya shalat di apartemen dengan kawan di apartemen yang juga muslim dari Afghanistan. Saya selalu jadi imam di shalat kami,” kata Iwan.
Puasa di Musim Semi
Maryam Nisywa sangat menikmati puasa 16 jam di Washington D.C., dengan tetap menahan lapar dan nafsu sepanjang hari. Mahasiswa George Washington University itu, bersyukur dengan cuaca musim semi yang sejuk dan beruntung dapat melaksanakan tarawih bersama keluarga yang sedang menetap di Amerika.
“Semenjak hari pertama tarawih, kami mengundang beberapa kerabat dekat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah kami,” kata Maryam Nisywa.
Rizki Harahap yang pernah tinggal di Jakarta dan Medan, kini bermukim di Durham, North Carolina. Beberapa masjid di kota tempat Rizki kuliah dan tinggal bersama anak dan istrinya, menyelenggarakan tarawih berjamaah.
“Menariknya, Duke University Centre of Muslim Life (CML) juga menyelenggarakan buka bersama, salat tarawih berjamaah, dan pengajian selama Ramadan,” jelas Rizki.
Tag
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra