Suara.com - Menjalankan ibadah puasa di Washington Amerika Serikat di bulan Ramadan jauh di negeri orang memiliki keunikan tersendiri. Bulan Ramadan tahun ini di Amerika jatuh pada musim semi, pekan pertama bulan Mei.
Sementara itu, umat Islam di beberapa tempat di Amerika tahun lalu berpuasa di tengah matahari terik dan cuaca cukup panas dengan suhu rata-rata bisa mencapai 31 hingga 37 derajat Celcius.
Hasna Fadhilah, dosen IPDN Jatinangor, Sumedang, yang baru pertama kali ke Amerika Serikat tahun ini melakukan banyak persiapan menjelang puasa. Fellow yang ditempatkan di Religious Freedom Institute, Washington DC itu sibuk mempersiapkan puasa, mulai dari berbelanja stok makanan hingga mencari masjid terdekat.
“Saya udah jauh hari nanya ke kawan-kawan kantor, di mana sih masjid terdekat, sholat tarawih?” tuturnya.
Beberapa orang Indonesia di Amerika juga ada yang baru pertama kalinya merasakan berpuasa di luar negeri. Maryam Nisywa, mahasiswa asal Bandung, tiba di AS pada musim gugur lalu. Ia sudah biasa berpuasa sejak kecil. Namun bagi mahasiswi program master di George Washington University itu, puasa pertama di luar negeri adalah momen yang menantang sekaligus menjadi pengalaman baru.
“Selain tentunya menjaga kondisi fisik, hal penting bagi saya selama berpuasa adalah menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan, mendaftar berbagai online classes dan juga melakukan berbagai pekerjaan seperti translating dan transcribing,” ujar Maryam.
Bagi Hasna dan Maryam, ini adalah tahun pertama mereka berpuasa dengan waktu lebih lama daripada ketika berada di Indonesia. Sementara itu Irwan Saputra, mahasiswa penerima beasiswa LPDP merasa penuh suka cita sekaligus sedikit khawatir menghadapi Ramadan kali ini.
“Pengalaman yang tak kan terlupakan karena berpuasa di daerah minoritas Muslim. Dan khawatir karena waktu puasa yang agak jauh lebih lama, yakni sekitar 17-18 jam, yang ini tidak pernah saya alami sebelumnya,” katanya.
Irwan yang tinggal sendirian di apartemen di Washington DC tetap berpuasa seperti biasa dengan memasak makanan sendiri menggunakan resep makanan khas Indonesia untuk santapan sahur dan berbuka.
Baca Juga: Matahari Terbenam Dini Hari, 4 Negara Ini Miliki Durasi Puasa Terlama
Dari North Carolina, Rizki Harahap bersama keluarga di Durham paling merindukan suasana puasa di tanah air dengan makanan khas berbuka.
“Paling rindu suasana puasa di Indonesia dengan makanan khas berbuka seperti kolak pisang, cendol, es teler, dan kue-kue manis. Namun, kami dapat membuat sendiri makanan dan minuman itu. Untungnya, bahan-bahan tersebut dapat dibeli di supermarket makanan Asia di Durham, North Carolina,” tuturnya.
Kesibukan kuliah di Duke University dan 15 jam puasa dengan terbenamnya matahari yang lebih lama di musim semi dan musim panas tidak menghalangi Rizki bersama anak dan istrinya untuk tetap berpuasa di luar negeri.
Setelah berbuka, Rizki dapat melakukan sholat tarawih berjamaah di beberapa masjid termasuk di Duke University Centre of Muslim Life (CML) yang dapat ditempuh dengan 10 menit jalan kaki atau 2-3 menit mengendarai mobil dari rumahnya. (VOA)
Berita Terkait
-
Hujan Deras dan Angin Kencang, Atap Rumah Ambruk Saat Buka Puasa
-
Ma'ruf Amin Buka Puasa Bareng PP ISNU
-
Anjuran Makan 3 Butir Kurma Saat Buka Puasa, Ini Alasannya Menurut Sains
-
Ke Bali Saat Bulan Ramadan, Ini 4 Rekomendasi Tempat Bukber yang Seru
-
Jokowi Bukber dengan Zulkifli, Golkar Sebut Pintu Koalisi untuk PAN Terbuka
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
"Gibran, Mundur Sajalah": Rismon Minta Mendikdasmen Cabut Surat Ijazah Wapres
-
Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
-
Said Didu Curiga Ada 'Pembangkangan' di Tubuh Polri, Tim Reformasi Kapolri Salip Bentukan Prabowo?
-
Inflasi di 8 Provinsi Melonjak, Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Turun Tangan
-
NasDem Kembali Usulkan Gibran Ngantor di IKN: Agar Tak Mubazir
-
Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Tugas Jokowi Apa?
-
Peringati Hari Tani, DPR Gelar Audiensi Reforma Agraria Bersama Petani dan Menteri
-
Demokrasi di Ujung Tanduk: Rocky Gerung dan Mahfud MD Kritik Defisit Nilai Sipil di Indonesia
-
Ribuan Buruh dan Petani Longmarch ke DPR RI, Bawa 9 Tuntutan dalam Peringatan Hari Tani Nasional
-
Ribuan Anak Keracunan dan Makanan Berbelatung, FSGI Desak Moratorium Program Makan Bergizi Gratis