Suara.com - Bulan Suci Ramadan adalah bulan dimana umat muslim berpuasa, menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam. Setelah puasa, tubuh membutuhkan asupan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bernutrisi untuk menggantikan energi yang hilang seharian.
Kebanyakan masyarakat Indonesia terbiasa berbuka puasa dengan yang manis. Hal ini memang baik karena kandungan karbohidrat mengembalikan energi dengan cepat, namun lebih baik lagi asupan yang dipilih juga kaya dengan nutrisi lainnya dan nyaman dikonsumsi setelah perut dibiarkan kosong selama belasan jam.
Disampaikan ahli gizi dr. Rizal Alaydrus, MSc., susu bisa menjadi alternatif berbuka puasa yang tepat, karena selain mengandung gula alami juga bernutrisi lengkap. Nutrisi makro dalam susu terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Sementara nutrisi mikro terdiri dari vitamin dan bermacam-macam mineral, sehingga susu baik untuk membantu menjaga dan mempertahankan kondisi tubuh selama berpuasa.
"Tubuh kita memasuki fase berpuasa terhitung 8 jam setelah makan dan minum terakhir. Jika kita berpuasa kurang lebih 13-14 jam perhari, maka ada jeda beberapa jam saat perut dalam kondisi benar-benar kosong. Setelah seharian berpuasa, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi. Susu sapi bisa menjadi salah satu pilihan untuk berbuka, karena memiliki banyak manfaat dan berperan penting dalam melengkapi kecukupan gizi," ujar dr. Rizal dalam temu media 'MaKIN Nyaman saat Ramadan' di Jakarta, Kamis (17/5/2019).
Menyoal efek minum susu dalam kondisi perut kosong, dr. Rizal menyampaikan justru sangat baik karena penyerapan zat gizi susu oleh tubuh menjadi lebih maksimal. Meski demikian, dr. Rizal tak menampik tidak semua orang bisa minum susu dengan nyaman saat perut dalam keadaan kosong, sehingga harus memilih susu yang sesuai.
"Gejala mual, kembung, dan diare setelah mengonsumi susu terjadi karena kandungan beta casein A1 dalam susu yang bereaksi dengan protein lainnya di dalam pencernaan. Sehingga memicu gejala yang menyerupai intoleransi terhadap laktosa. Jadi pilih susu sapi yang mengandung protein A2," imbuhnya.
Susu sapi sendiri, kata dr. Rizal, umumnya memiliki kandungan protein A1 serta protein A2 dengan rasio 40 persen dan 60 persen. Namun, saat ini, terdapat susu sapi hanya mengandung protein A2 lewat proses seleksi alami dengan melalui seleksi tes DNA, tanpa rekayasa genetik.
"Bukan berarti susu dengan protein A1 tidak baik. Hanya saja jika ingin nutrisi lebih mudah diserap dan tidak menimbulkan mual, baiknya konsumsi susu sapi A2. Karena kebutuhan tiap orang berbeda," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, Tiffany Pratiwi Suwandi, Brand Manager KIN mengatakan bahwa KIN Fresh Milk adalah produk yang berasal dari 100 persen susu segar Sapi A2. Sapi A2 adalah sapi yang telah diseleksi khusus melalui tes DNA yang menghasilkan susu dengan kandungan protein A2, yaitu senyawa protein alami pada susu sapi yang mudah dicerna tubuh, sama seperti komposisi protein dalam ASI.
Baca Juga: Buka Puasa dengan Nasi Boran, Makanan Khas Lamongan yang Pedas dan Gurih
"Sehingga konsumen dapat menikmati manfaat KIN Fresh Milk dengan nyaman tanpa khawatir akan merasa mual atau kembung, sebagai minuman untuk berbuka puasa," lanjutnya.
Selama ramadan, PT ABC Kogen Dairy, kata Tiffany, mengadakan roadshow #maKanyamansaatramadan dengan KIN Fresh Milk, di beberapa kota seperti Jakarta dan Bandung untuk mensosialisasikan manfaat dan kebaikan susu Sapi A2.
“Selain itu, di kesempatan roadshow ini, KIN juga mengajak masyarakat untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan dengan cara berbuka puasa dengan KIN Fresh Milk, dan turut berpartisipasi mendonasikan Rp 1.000, melalui Rumah-Yatim.org untuk setiap botol yang dikembalikan," imbuhnya.
KIN Fresh Milk sendiri hadir dalam 3 rasa favorit, yaitu full cream, chocolate, dan coffee, serta merupakan satu-satunya produk susu yang dikemas dalam botol dengan UV light barrier yang menjamin kualitas produk dan tidak mengandung bahan pengawet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
-
Bung Hatta hingga Gibran, Intip Riwayat Pendidikan Wapres RI dari Masa ke Masa
-
Natasha Ardiani, Founder Perempuan yang Siap Bawa Fintech Indonesia Mendunia
-
Link Resmi Pengumuman Rekrutmen PT KAI Lulusan SMA, D3, dan S1, Cek Namamu!
-
Profil Meilanie Buitenzorgy, Dosen IPB Analisis Pendidikan Gibran Cuma Setara SD?
-
Viral Tren Sleepmaxxing untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Ketahui Bahaya di Baliknya
-
Dari Mana Kekayaan Jennifer Coppen? Santai Ikut Pindah ke Belanda Demi Support Justin Hubner
-
Mahal Banget? Intip Biaya Sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang
-
Cara Edit Foto Bergerak Pakai Efek AI Walk Lagi Viral, Begini Prompt Anti Gagalnya!
-
Cara Membedakan Sunscreen Wardah Asli dan Palsu, Cek Sebelum Membeli