Suara.com - Polisi akhirnya bisa mengungkap misteri tewasnya bocah bernama Rahmat Sah (10) yang sempat dilaporkan hilang saat memberi pakan ikan di kawasan Pasaman, Sumatera Barat.
Dalam proses penyelidikan ini, bocah laki-laki ternyata dibunuh oleh sang paman sendiri bernama Amrizal (30).
Kasat Reskrim Polres Kabupaten Pasaman, AKP Lazuardi mengatakan, jika pelaku telah ditangkap pada Minggu (19/5/2019) kemarin.
"Benar. Tersangka bernama Amrizal (30) yang masih pihak keluarga korban (mamak). Tadi siang sudah dikakukan penahanan terhadap tersangka di Polres Pasaman," kata Lazuardi seperti dikutip Covesia.com--jaringan Suara.com, Senin (20/5/2019).
Lazuardi menyampaikan, polisi telah menetapkan Amrizal sebagai tersangka.
"Berdasarkan penyelidikan dan pengumpulan sejumlah barang bukti (BB) yang kami lakukan di lapangan mengarah kepada tersangka Amrizal," kata dia.
Amrizal, kata dia, juga sudah mengakui telah melakukan pembunuhan itu kepada keponakannya. Korban dibunuh saat berada di sebuah kebun cokelat.
"Kemudian setelah kami lakukan interogasi dan pemeriksaan, tersangka mengakui perbuatannya membunuh korban di sebuah kebun cokelat, daerah Simpang Mangga Maninjau, Nagari Panti, Kecamatan Panti, sekira pukul 13.00 WIB (15/5)," kata dia.
Atas perbuatannya itu, kini Amriza telah mendekam di penjara.
Baca Juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, 2 Pemuda di Bogor Dibekuk Polisi
Berita Terkait
-
Geger Siswi SMP di Lubuklinggau Tewas dengan 3 Tusukan di Perut
-
Polisi Buru Penyebar Hoaks Pembunuhan Ustaz Samsudin Oleh PKI
-
Sodomi ABG di Dekat Cirkle K, Pemuda Asal Maroko Divonis 6 Tahun Penjara
-
Tawuran Sarung Makan Korban, Remaja Pengangguran hingga Anak SD Dibekuk
-
Sebelum Membunuh Istri, Taufik Isi Bensin Motor Pinjaman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu