Suara.com - Saksi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Aziz Subekti menyebut Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Agus Andrianto terlibat dalam pemenangan Pasangan Capres - Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin di Provinsi Sumatera Utara. Aziz bahkan menyebut Agus seperti halnya tim sukses Jokowi - Maruf Amin.
Pernyataan tersebut disampaikan Aziz dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional provinsi Sumatera Utara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin (20/5/2019).
Di tengah proses rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Sumatera Utara saksi dari BPN Prabowo - Sandiaga Uno itu menyebut ada dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Jokowi - Maruf Amin, salah satunya yakni dengan melibatkan Kapolda Sumatera Utara.
"Jadi, KPU dan penyelenggara, kecurangan itu terasa. Saya lihat banyak berita daerah di Sumut, aparat itu sudah seperti tim sukses, sebut saja Kapolda," tutur Aziz.
Atas hal itu, Aziz mengambil sikap menolak dan tidak menandatangani berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Sumatera Utara. Hal itu sebagaimana yang dilakukan pada rekapitulasi hasil penghitungan suara pada provinsi-provinsi lainnya.
"Jadi, menurut saya sesuai yang sudah disampaikan, saya bangga menyampaikan menolak hasil pemilu presiden. Sikap kebanggan itu semoga dicatat dalam sanubari masyarakat yang merasakan dan menyampaikan. Sikap itu sekaligus menyatakan pemilu diwarnai praktik tidak baik," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, berdasar hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional provinsi Sumatera Utara yang telah disahkan KPU RI Pasangan Nomor Urut 01 Jokowi - Maruf Amin unggul dengan memperoleh suara sebanyak 3.936.515. Sedangkan, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya memperoleh suara 3.587.786. Terhitung selisih perolehan suara keduanya berkisar 348.729.
Berita Terkait
-
Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional, Jokowi Unggul Telak di Kuala Lumpur
-
Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional, Prabowo Unggul di Riau
-
KPU Kemungkinan Umumkan Hasil Rekapitulasi Tingkat Nasional Hari Ini
-
Bawaslu Minta KPU Tak Hitung 62 Ribu Surat Suara di Kuala Lumpur, Kenapa?
-
M Taufik soal Kasus Lieus: Cuma Ngomong Makar, Masa Ditangkap Sih?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!