Suara.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan permintaan militer untuk mengirim sekitar 5.000 personel tambahan ke Timur Tengah di saat hubungannya dengan Iran semakin memanas, kata dua pejabat AS kepada Reuters, Rabu pekan ini.
Teheran dan Washington bulan ini meningkatkan retorika terhadap satu sama lain, menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang berupaya memangkas ekspor minyak Iran hingga ke level nol dan memperkuat kehadiran militer AS di Teluk dalam merespons yang menurutnya sebagai ancaman Iran.
Pejabat, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan permintaan tersebut diajukan oleh Komandan Pusat AS, namun pihaknya mengatakan bahwa belum diketahui pasti apakah Pentagon akan mengabulkan permintaan tersebut.
Pentagon kerap menerima ataupun menolak permintaan pasukan tambahan dari komandan AS yang sedang bertempur di seluruh dunia.
Salah satu pejabat mengungkapkan pasukan tambahan tersebut akan bersifat defensif.
Ini tampaknya akan menjadi permintaan pasukan tambahan terakhir dalam menghadapi yang menurut pejabat AS sebagai ancaman kredibel dari Iran terhadap pasukan sekaligus kepentingan AS di Timur Tengah.
Pentagon menolak berkomentar mengenai rencana ke depan tersebut.
"Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan membahas ataupun berspekulasi tentang kemungkinan rencana ke depannya dan permintaan penambahan pasukan," ujar juru bicara Pentagon, Komandan Rebecca Rebarich, Rabu. (Reuters/Antara)
Baca Juga: Presiden Trump Ancam Habisi Iran, Jika...
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah