Suara.com - Pedagang Tanah Abang marah. Salah satu pedagang di atas Jembatan Penyebrangan Multiguna Tanah Abang, Yodi (52) mengaku heran dengan perusuh di aksi tolak hasil Pilpres yang berakhir rusuh hingga ke Pasar Tanah Abang dan Petamburan.
Dia curiga perusuh berasal dari orang luar Jakarta. Yodi yang sejak lahir menjadi warga Jatibaru, Tanah Abang itu bercerita pada saat kerusuhan dirinya memilih untuk bertahan di sekitar Jalan Jatibaru untuk menjaga kampungnya dimasuki perusuh.
"Kalau tutup lapak sih seperti biasa pukul 04.00 WIB, tapi kemarin sampai subuh. Saya memang sudah tinggal di Bogor, tapi saya lahir di sini. Orang tua, keponaakan saya di sini. Saya jaga depan gang biar ga masuk kampung," kata Yodi kepada Suara.com, Jumat (24/5/2019).
Dia mengaku bingung dengan tujuan dari aksi demo itu mengapa bisa merembet ke Pasar Tanah Abang hingga ke Petamburan.
"Heran, demo urusan Pemilu ya di sana aja, di Bawaslu KPU. Kenapa bisa sampai ke sini? Mereka itu maunya apa sih? Ganjil menurut saya," ungkapnya.
Yodi curiga perusuh di Tanah Abang pada Rabu (22/5/2019) dinihari itu bukan berasal dari Jakarta.
"Memang disini ada bocah-bocah yang suka tawuran, tapi yang kemarin itu kalau saya lihat bukan warga sini, ngomongnya juga bukan kayak orang Jakarta, ya Jakarta mungkin Jakarta pinggiran," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 257 perusuh yang kini menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya bukan berasal dari Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyampaikan, para tersangka telah menyiapkan diri untuk melakukan kerusuhan dengan sejumlah strategi.
Baca Juga: Kerusuhan 22 Mei: Dari Korban Nyawa Hingga Terhentinya Roda Ekonomi Warga
Apalagi mereka datang ke Jakarta dan berkumpul untuk menyusun strategi di kawasan Sunda Kelapa.
Para perusuh ini juga telah diberikan sejumlah uang untuk biaya operasional dan amplop untuk menyiapkan sejumlah peralatan tempur seperti molotov, busur panah hingga celurit.
Tag
Berita Terkait
-
Usai Rusuh Jakarta, NU Cirebon: Kembalilah Bersatu untuk NKRI
-
Demonstrasi Anarkistis 22 Mei: Bagaimana Otak Memantik Kekerasan
-
Kerusuhan 22 Mei: Dari Korban Nyawa Hingga Terhentinya Roda Ekonomi Warga
-
Kisah Gedung Bawaslu yang Sempat Mencekam, Kini Jadi "Wisata Malam Dadakan"
-
Gubernur DKI Jakarta: Jangan Khawatir Untuk Pergi ke Mana Saja
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Daftar 96 Pinjol Legal Berizin OJK: Update Oktober 2025
-
Rekening Dana Nasabah Jadi Target Utama, Waspada Serangan Siber di Pasar Modal
-
Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Ikut Pameran dalam Trade Expo Indonesia 2025
-
Biar Keuangan Tetap Aman, Mulai dari Literasi Kredit Sejak Sekarang
-
Menkeu Purbaya Bilang Malas Bangun Kilang Minyak, Pertamina Ungkap Bukti