Suara.com - Harun (15), warga RT 09/RW 10, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat diduga meninggal akibat luka tembak di bagian dada saat peristiwa kerusuhan 22 Mei yang terjadi di Slipi, Jakarta Barat.
Hal itu dikatakan rekan Harun, RS (15), yang juga berada di lokasi saat kerusuhan terjadi. Rizal mengaku sempat melihat Harun mengalami luka tembak pada bagian dada sebelah kanan hingga lemas dan terjatuh.
"Pas dia kena tembak dia udah lemas, cuma mungkin pas jatuh itu dipukulin," tutur RS saat ditemui di TPU Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/5/2019).
RS mengatakan dirinya berada di lokasi kejadian tepatnya di Jembatan Layang Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat sejak pukul 20.00 WIB. Sedangkan, Harun menurutnya sudah berada di lokasi sejak siang hari.
Harun sendiri, menurut pengakuan RS, memang berada di barisan depan saat bentrokan terjadi antara massa aksi 22 Mei dan aparat kepolisian.
"Harun maju di depan, saya di belakang. Nggak terlalu mendekati Harun sih," ungkapnya.
Untuk diketahui, kekinian almarhum Harun telah dikebumikan di TPU Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sampai saat ini belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebab meninggalnya almarhum.
Berita Terkait
-
Tewas saat Kerusuhan 22 Mei, Ada Luka Tembak di Pelipis Kiri Reyhan
-
Prabowo Dikira Berikan Kopi ke Korban Aksi 22 Mei, Ini Jawaban Gerindra
-
Imbas Aksi 22 Mei Polresta Solo Pertebal Pengamanan Sekitar Rumah Jokowi
-
Sebelum Aksi, Peserta Aksi Kedaulatan Rakyat Gelar Salat Ghaib
-
Cerita di Balik Momen Haru Polisi Video Call Anak saat Jaga Aksi 22 Mei
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!