Suara.com - Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara mengenai penggunaan istilah Iktikaf Run yang menuai kritik.
Sandiaga mengatakan istilah Iktikaf Run yang dilontarkannya sudah dijalankan oleh komunitas lari beberapa tahun yang lalu setiap bulan Ramadan.
"Ini sudah beberapa tahun dijalankan oleh para komunitas lari, dulu kita memulai kegiatan ini pada saat bulan suci Ramadan," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dirinya pun masih ingin melakukan Iktikaf Run di 10 hari terakhir bulan Ramadan usai salat Tarawih.
"Dan ini kita masih ingin dan rata-rata di 10 hari terakhir, kami meluangkan waktu setelah (salat) Tarawih menunggu waktu menuju ke tentunya beriktikaf di masjid-masjid yang ada di wilayah tempat tinggal kita," tutur dia.
Sandiaga menyebut ide Iktikaf Run yang sudah dijalankan para komunitas lari tersebut, lantaran karena ingin mengisi kekosongan menunggu waktu untuk Iktikaf di masjid. Karena itu, Sandiaga menegaskan istilah Iktikaf Run adalah berlari menuju tempat Iktikaf.
"Dan timbul ide beberapa tahun yang lalu untuk mengisi kekosongan tersebut kita berolahraga berlari dan itu yang jadi kegiatan yang sudah cukup rutin. Iktikaf Run itu adalah lari sebelum kita melaksanakan itikaf jadi berlari menuju ke tempat kita beriktikaf," tandasnuya.
Sebelumnya, Putri Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiya mengkritik penyebutan istilah 'Iktikaf Run' oleh Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno.
Berawal dari penyebutan 'Iktikaf Run' oleh Sandiaga Uno di akun jejaring sosial Instagram miliknya @sandiuno dan juga ketika diwawancara oleh sebuah media daring.
Baca Juga: Berangkat ke AS Besok, Sandiaga Akan Berlebaran Dengan Keluarganya
Dalam unggahannya, Rabu (29/5/2019), Sandiaga Uno mengajak teman-teman dan warga Jakarta untuk berolah raga lari bersama sebelum menunaikan Iktikaf di masjid.
Dituliskan Sandiaga Uno, kegiatan bernama Iktikaf Run tersebut sudah menjadi rutinitasnya di 10 malam terakhir di bulan Ramadan selama bertahun-tahun. Dia bersyukur pesertanya kian ramai.
Sandiaga Uno pun mengunggah foto dirinya mengenakan kaus bertuliskan 'Elang Runner', tengah berlari di tengah sejumlah orang.
"Sebelum Iktikaf, saya mengajak teman-teman dari Jakarta Berlari untuk berlari malam bersama. Kegiatan Iktikaf Run ini sudah menjadi rutinitas saya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan selama bertahun-tahun. Alhamdulillah, peserta yang ikut semakin ramai," tulis Sandiaga Uno.
Siapa nyana, penggunaan istilah 'Iktikaf Run' tersebut menuai kritik dari Ienas Tsuroiya. Kritik itu dilontarkan melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @tsuroiya.
Ienas Tsuroiya berkicau, mempersilakan jika Sandiaga Uno memilih berolah raga. Namun, istri Ulil Abshar Abdalla itu mengimbau agar tidak perlu menggunakan istilah Iktikaf karena terkesan aneh.
Berita Terkait
-
Berangkat ke AS Besok, Sandiaga Akan Berlebaran Dengan Keluarganya
-
Sandiaga Doakan Ahmad Syaikhu Segera Duduki Kursi Wagub DKI Jakarta
-
Sebut Istilah 'Iktikaf Run', Sandiaga Uno Disentil Putri Gus Mus
-
Sandiaga Minta Penarget Pembunuhan Empat Pejabat Negara Segera Diungkap
-
Putri Gus Mus Semprot Dahnil Anzar: Kelompokmu Boleh Terus Provokasi?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra