Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mempersoalkan kehadiran pendatang baru yang masuk ke Jakarta usai lebaran 2019. Ia menyebut, mereka harus mendapat jaminan lapangan pekerjaan di Ibu Kota.
Anies menyatakan, fenomena urbanisasi usai lebaran dengan tujuan Jakarta sudah menjadi hal yang lumrah setiap tahunnya.
"Jakarta sudah sekian tahun mengalami lebaran, tiap tahun alami mudik, tiap tahun alami arus balik," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Mantan Mendikbud itu juga tak risau jika para pendatang ini akan menimbulkan masalah baru di Jakarta seperti pemukiman kumuh. Masalah itu bisa diselesaikan dengan lapangan pekerjaan yang pasti.
"Yang penting adalah lapangan pekerjaan. Jadi kita mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka akan mendapat pekerjaan yang baik. Dengan mendapatkan pekerjaan yang baik, otomatis tempat tinggal pun akan lebih baik," jelasnya.
Anies kemudian mengklaim pertumbuhan ekonomi dan inventasi di Jakarta semakin baik. Sehingga Ibu Kota masih jadi magnet yang kuat bagi masyarakat.
"Jadi dorongan kita adalah pada pertumbuhan ekonomi dan alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi di Jakarta itu di atas rata-rata nasional dan kita akan terus mendorong dengan kemudahan izin berusaha," ujar Anies.
Untuk mendata para pendatang, Pemprov DKI akan melakukan pendataan dan pembinaan kepada pendatang baru yang masuk ke Ibu Kota usai libur lebaran 2019. Proses itu akan dilakukan mulai 14 Juni hingga 3 Juli mendatang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Dhany Sukma mengatakan, pendataan dilakukan oleh pengurus RT dan RW setempat dengan cara mendatangi satu per satu rumah warga atau door to door.
Baca Juga: Jakarta Buka Pintu untuk Pendatang Baru Usai Lebaran 2019
Berita Terkait
-
Udara Jakarta Kotor, Anies Tak Takut Digugat LSM dan Masyarakat Sipil
-
Pemprov DKI Data Warga Pendatang Usai Lebaran Pada 14 Juni - 3 Juli 2019
-
Anies Kasih Jempol ke Pasukan Orange Tetap Kerja saat Lebaran
-
Bolos Kerja Usai Lebaran, 185 PNS DKI Jakarta Bakal Disanksi
-
Anies Dikritik Besarnya Biaya Mudik Gratis, Pemprov DKI Beberkan Rinciannya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat