Suara.com - Irak akan menggunakan uji DNA untuk mengidentifikasi sisa-sisa 141 mayat yang ditemukan di beberapa kuburan massal yang diyakini sebagai warga Yazidi yang dibantai oleh militan kelompok ekstremis ISIS.
Kepala Urusan Forensik Irak Zaid al-Yousef mengatakan penyintas Yazidi membantu menemukan lokasi 12 kuburan massal di Sinjar, di bagian utara Irak.
Irak berupaya menggali sisa-sisa mayat dari kuburan massal itu, yang menjadi bukti kejahatan ISIS ketika menguasai wilayah itu pada tahun 2014-2017. Penggalian dan proses identifikasi itu didukung oleh tim penyelidik khusus PBB.
ISIS tidak mentolerir pemeluk agama lain, termasuk warga Yazidi, kelompok minoritas yang memiliki kepercayaan berbeda dari warga Muslim dan Kristen di wilayah itu.
Para pengikut ISIS mengatakan Yazidi adalah kelompok “murtad” dan membunuh ratusan laki-laki, serta memperbudak ribuan perempuan dan anak-anak. PBB menyebut tindakan ini sebagai genosida.
Kelompok-kelompok Yazidi mengatakan proses penggalian dan identifikasi para korban berjalan terlalu lambat.
“Kami merasa ada yang mengabaikan masalah ini,” ujar Ali Khedhir, kepada kantor dewan spiritual Yazidi di desa Lalesh seperti dilansir dari VOA, Senin (10/6/2019).
Sejak invasi Amerika tahun 2003, Yazidi telah didiskriminasi dan kerap dianiaya oleh kelompok-kelompok ekstrem di wilayah yang memiliki beragam etnis itu. Suku Yazidi berkomunikasi dengan bahasa Kurdi, tetapi mengidentifikasi dirinya sebagai komunitas terpisah.
Banyak warga Yazidi yakin bahwa negara-negara di Arab ikut serta dalam pembantaian terhadap komunitas mereka, dan pejabat-pejabat Irak khawatir penyelidikan di kuburan-kuburan massal itu akan menimbulkan ketegangan dengan tetangga-tetangga mereka, ujar Khedhir.
Baca Juga: Irak Serahkan 188 Anak Militan ISIS ke Turki
Ratusan ribu warga Yazidi masih hidup di kamp-kamp di luar Sinjar. Penghancuran rumah mereka dan ketidakamanan masih menyurutkan langkah mereka untuk kembali ke tanah air.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Prabowo Rehabilitasi 2 Guru ASN di Luwu Utara, DPR Wanti-wanti Kepala Daerah Jangan Asal Pecat
-
Puluhan Emak-emak Dampingi Roy Suryo Cs di Polda Metro Jaya: You Never Walk Alone!
-
Kenapa Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara? Ini Kasus yang Membelit Abdul Muis dan Rasnal
-
Profil Ribka Tjiptaning: Dokter Penulis 'Anak PKI', Kini Dipolisikan Usai Sebut Soeharto Pembunuh
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun