Suara.com - Polisi menangkap pria bernama Supriatna alias Vianz Jinkz lantaran melakukan pencurian sebuah tas berisi senjata api dan uang Rp 50 juta di mobil Brimob saat terjadi kerusuhan di Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019 lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisiaris Besar Polisi Argo Yuwono menerangkan, uang hasil curian tersebut dipakai Supriatna untuk membeli burung. Tak hanya itu, ia juga menggunakan uang itu untuk melunasi utang dan membeli emas.
"Uang yang dicuri dipakai pelaku untuk membeli burung, bayar utang dan beli emas," ujar Argo saat dikonfirmasi, Rabu (12/6/2019).
Supriatna dibekuk polisi lantaran terekam kamera pengawas atau CCTV sedang melakukan perusakan terhadap mobil Brimob yang terparkir di pinggir Jalan Raya Tali, Slipi, Jakarta Barat.
Tak hanya melakukan perusakan, Supriatna ternyata mencuri sebuah tas berisi senjata api jenis Glock 17 dan uang senilai Rp 50 juta. Kasus pencuriaan saat kerusuhan itu terungkap setelah polisi menganalisa rekaman CCTV di kawasan tersebut.
Polisi meringkus Supriatna saat berada di rumahnya di kawasan Perumahan Cahaya Darusalam Blok B2, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019) kemarin.
Dari penangkapan itu, polisi berhasil menyita beberapa barang bukti di antaranya seperti satu pucuk senjata Glock 17, sepeda motor honda Vario hitam bernopol B 3418 BRT, empat buah ponsel, 13 butir peluru, jaket, cincin dan kalung emas, dan uang tunai Rp 1.135.000.
Kekinian, polisi masih memeriksa Supriatna untuk mendalami status hukumnya dalam aksi perusakan dan pencurian yang terjadi saat kerusuhan di Slipi.
Baca Juga: Mencuri saat 22 Mei, Polisi Turut Sita Emas hingga Peluru dari Supriatna
Berita Terkait
-
Mencuri saat 22 Mei, Polisi Turut Sita Emas hingga Peluru dari Supriatna
-
Curi Senpi dan Uang Rp 50 Juta saat Rusuh 22 Mei, Supriatna Dibekuk Polisi
-
Kerusuhan 22 Mei di Jakarta Barat Diduga Dilakukan Komplotan Preman Bayaran
-
Pria Berbaju Sipil Bawa Senapan saat Rusuh 22 Mei, Videonya Viral
-
Meninggal Saat Kerusuhan 22 Mei, Harun Diduga Alami Luka Tembak di Dada
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO