Suara.com - Artikel tentang miliarder Indonesia yang membeli rumah mewah Presiden AS Donald Trump, menjadi perhatian media-media asing dalam sejumlah pemberitaan.
Dalam pemberitaan media-media asing, perusahaan Donald Trump diam-diam menjual salah satu properti terakhirnya di California kepada sang miliarder asal Indonesia.
Menurut catatan tanah LA County, properti mahal di 809 N Canon Dr tersebut dibeli Donald Trump pada 2007, seharga USD 7 juta atau setara Rp 100,4 miliar.
Kekinian, ia telah memberikan nilai jual untuknya sebesar USD 13,5 juta atau setara Rp 193,3 miliar.
Properti itu berupa rumah mewah seluas 1.646 meter persegi di Beverly Hills. Menurut catatan LA County, pajak properti rumah super megah itu adalah USD 96 ribu atau Rp 1,4 miliar per tahun.
Sejak sebelum menjadi presiden, Donald Trump tampaknya tak sering menempati rumah itu, sekalipun saat dirinya berada di Los Angeles. Ia justru memilih untuk menginap di Beverly Hills Hotel.
Sementara miliarder asal Indonesia yang disebut membeli rumah tersebut, adalah pengusaha sekaligus politikus Hary Tanoesoedibjo.
The Washington Post menuliskan, Kamis (13/6/2019), alamat pembeli yang tercantum dalam akta terdaftar di LA County pada 31 Mei, adalah kondominium Beverly Hills milik Hary Tanoesoedibjo.
Namun, saat ditelepon oleh The Washington Post, tak ada jawaban dari keluarga Hary Tanoe.
Baca Juga: Hary Tanoe ke Ribuan Caleg Perindo: Jangan Hanya Kampanye Diri Sendiri!
The Washington Post juga memberitakan bisnis utama Hary Tanoesoedibjo, MNC Group, memiliki stasiun televisi dan bisnis broadband.
Selain itu, ia juga mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan sumber daya alam.
Hary Tanoesoedibjo sendiri merupakan mitra bisnis Donald Trump dalam dua proyek besar di Indonesia yang dimulai pada 2015: resor di pulau Bali serta lapangan golf dan resor di hutan di Jawa Barat.
Pria 53 tahun itu dan keluarga Trump dikabarkan telah saling mengenal. Ia pun juga ikut menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai presiden pada 2017 lalu.
Menurut The Washington Post, Hary Tanoesoedibjo bahkan berniat mencalonkan diri sebagai presiden di Indonesia karena terinspirasi oleh Donald Trump.
Berita Terkait
-
Dituduh Bantu Jokowi, Surya Paloh, HT dan Erick Thohir Disebut di Sidang MK
-
Donald Trump Typo Lagi, Tulis Pangeran Charles Malah Jadi Pangeran Paus
-
Pernah Sebut Meghan Markle Kejam, Donald Trump Dijauhi Pangeran Harry
-
Bergaya Prancis, Jessica Alba Pamer Rumah Mewah Ratusan Miliar
-
3 Fakta Tentang Rumah Mewah Lionel Messi, Harganya Selangit
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra