Suara.com - Hong Kong akan menangguhkan RUU ekstradisi ke China. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan, Sabtu (15/6/2019), keputusan itu merupakan upaya nyata pemerintah untuk meredakan aksi protes yang berlangsung ricuh.
Ia menyebutkan, pengesahan RUU itu akan ditangguhkan, dan pembacaan keduanya, yang dijadwalkan pada bulan ini, dibatalkan. Carrie Lam menambahkan, tak ada jadwal lanjutan untuk pembahasan seputar RUU ekstradisi.
Selain itu, CNN International melaporkan, Carrie Lam juga mengindikasikan bahwa RUU yang kontroversial itu tidak akan disahkan tahun ini.
"Kami telah melakukan banyak upaya untuk mempersempit perbedaan dan menghilangkan keraguan," kata Carrie Lam. "Dalam minggu terakhir, puluhan ribu orang ikut serta dalam berbagai protes dan pertemuan. Konflik serius pecah... hingga mengakibatkan sejumlah petugas kepolisian, pekerja media, dan anggota masyarakat lainnya cedera. Saya sedih dengan situasi ini."
Dia pun berharap, melalui penundaan tersebut, pemerintah bisa mengembalikan keadaan yang tenang seperti semula.
Pengumuman tentang penundaan RUU ekstradisi ini menyusul kerusuhan pada Rabu (12/6/2019) kemarin, ketika sejumlah demonstran merobohkan barikade dan melemparkan berbagai benda ke arah polisi. Dengan mengenakan helm dan membawa tameng, para aparat keamanan menembakkan gas air mata, peluru karet, dan semprotan merica untuk memukul mundur para pengunjuk rasa.
Diberitakan The Guardian sebelumnya, sejak Minggu (9/6/2019) lalu, puluhan ribu orang berkumpul di jalanan menuju markas besar pemerintahan Hong Kong.
Mereka menyerukan protes terhadap rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengizinkan ekstradisi, atau penyerahan pelaku kejahatan, ke China.
Para demonstran khawatir terhadap sistem pengadilan China, di mana perlindungan hukumnya tidak dapat dijamin dan kerap dipolitisasi.
Baca Juga: Viral Jurnalis Dilindungi Pendemo Hong Kong, Warganet: Tak Seperti 22 Mei
Karena aksi massa itu, pertemuan anggota dewan legislatif Hong Kong untuk membahas RUU ekstradisi, yang rencananya dilaksanakan pada Rabu sekitar pukul 11.00 atau 11.30 waktu setempat, ditunda dan akan dijadwalkan ulang.
Berita Terkait
-
Memanas, Demonstran di Hong Kong Bentrok dengan Polisi
-
Hong Kong Rusuh, Donald Trump: Demo Besar-besaran yang Pernah Saya Lihat
-
Demo RUU Ekstradisi Rusuh, Hong Kong Tutup Kantor Pemerintahan
-
Buntut Demonstrasi di Hong Kong, WNI Diimbau Jauhi Lokasi Unjuk Rasa
-
Mau Polisikan Akun Medsos, Eks Komandan Tim Mawar Minta Bantuan Media
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf