Suara.com - Kerusuhan demo anti-RUU ekstradisi di Hong Kong mendapat perhatian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ia meminta semua pihak untuk menahan diri, setelah aparat kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa yang menentang RUU ekstradisi, Rabu (12/6) kemarin, hingga protes besar-besaran di Hong Kong itu diwarnai kekerasan.
"Itu satu juta orang. Itu adalah demonstrasi besar-besaran yang pernah saya lihat," kata Donald Trump di Gedung Putih, dikutip Suara.com dari VOA, Kamis (13/6/2019).
"Saya mengerti faktor pemicu demonstrasi itu, tetapi saya yakin, mereka bisa menyelesaikannya. Saya berharap mereka bisa menyelesaikannya dengan China," tambahnya.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan, "Kami rasa aksi protes ini sangat penting, dan penting bagi pemerintah Hong Kong untuk menghormati kebebasan berekspresi ini, menghormati hak orang untuk berkumpul secara damai."
Menurut Ortagus, warga memprotes undang-undang ekstradisi yang sedang diusulkan karena tak ingin tunduk pada China. Alasan tersebut, Ortagus menambahkan, berkaitan dengan beberapa hak dasar mereka.
Pada Rabu kemarin, sejumlah demonstran merobohkan barikade dan melemparkan berbagai benda ke arah polisi. Dengan mengenakan helm dan membawa tameng, para aparat keamanan menembakkan gas air mata, peluru karet, dan semprotan merica untuk memukul mundur para pengunjuk rasa.
Berdasarkan keterangan dari pihak berwenang di rumah sakit, setidaknya terdapat 72 korban luka dari kerusuhan itu.
Diberitakan The Guardian sebelumnya, sejak Minggu (9/6/2019) lalu, puluhan ribu orang berkumpul di jalanan menuju markas besar pemerintahan Hong Kong.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Pakai Mahkota Pengusir Iblis Ketika Bertemu Donald Trump
Mereka menyerukan protes terhadap rencana pemerintah Hong Kong untuk memberlakukan undang-undang yang akan mengizinkan ekstradisi, atau penyerahan pelaku kejahatan, ke China.
Para demonstran khawatir terhadap sistem pengadilan China, di mana perlindungan hukumnya tidak dapat dijamin dan kerap dipolitisasi.
Karena aksi massa itu, pertemuan anggota dewan legislatif Hong Kong untuk membahas RUU ekstradisi, yang rencananya dilaksanakan pada Rabu sekitar pukul 11.00 atau 11.30 waktu setempat, ditunda dan akan dijadwalkan ulang.
Berita Terkait
-
Demo RUU Ekstradisi Rusuh, Hong Kong Tutup Kantor Pemerintahan
-
Buntut Demonstrasi di Hong Kong, WNI Diimbau Jauhi Lokasi Unjuk Rasa
-
Aksi Unjuk Rasa Ribuan Warga Protes Hukum Ekstradisi Lumpuhkan Hong Kong
-
Demo RUU Ekstradisi Makin Panas, KJRI Hong Kong Umumkan Imbauan untuk WNI
-
Alasan di Balik Murka Warga Hong Kong ke China
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Advokat Senior Sorot Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Nadiem Makarim: Banyak Kejanggalan
-
OPM Serang TNI di Papua Barat: Praka Amin Gugur, Senjata Dirampas, Kodam Sumpah Kejar Pelaku
-
Eksekusi Silfester Matutina Mandek, Kejaksaan Dinilai Tebang Pilih Jalankan Hukum
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, BNPB Ingatkan Ancaman Banjir dan Longsor