Suara.com - Menteri Koordinator Polhukam Wiranto membela pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto ihwal imbauan kepada pendukungnya agar tidak melakukan pengerahan massa di sekitar Mahkamah Konstitusi saat sidang sengketa Pilpres 2019.
Wiranto juga mengapresiasi langkah Prabowo yang mengajak pendukungnya untuk tidak membuat aksi di MK.
"(Prabowo) bahkan memohon agar para pendukungnya tidak melakukan gerakan-gerakan atau katakan lah satu penumpukan fisik di daerah MK atau di mana saja. Ini berkali saya katakan kita apresiasi itu, kita hormati tu dan mohon supaya ditepati ditaati oleh para pendukungnya," kata Wiranto di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).
Atas dasar pernyataan Prabowo tersebut, Wiranto juga memastikan bahwa jika ada pergerakan massa di sekitar MK saat sidang gugutan sengketa Pilpres pada Jumat (14/6/2019) bukan datang dari kubu Prabowo atau kubu 02.
"Sehingga nanti kalau ada gerakan fisik kemudian yang melakukan suatu aktivitas atau aksi dalam rangka MK berarti itu bukan anak buahnya Pak Prabowo. Itu berarti bukan pendukung Prabowo-Sandi, lalu siapa?" kata Wiranto.
Wiranto sekaligus menegaskan aksi serupa juga bukan datang dari paslon lainnya yang ikut berkompetisi yakni Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin. Ia justru menuding adanya pihak ketiga dalam menggerakan massa aksi saat persidangan di MK.
"Jadi kalau ada pihak lain yang aksi itu aksi darimana? pasti Jokowi - Maruf Amin tidak melakukan gerakan apa-apa. Pak Prabowo juga tidak ada gerakan apa-apa, Lalu yang bergerak siapa dan nuntut apa? Mari kita berpikir rasional ya," ujar Wiranto.
Diketahui, pada sidang perdana sengketa Piplres oleh Mahkamah Konstitusi, Jumat lalu terdapat aksi kawal sidang MK yang diikuti oleh sejumlah elemen mulai dari FPI, PA 212, hingga alumni perguruan tinggi.
Abdullah Hehamahua menjadi koordinator lapangan dalam aksi terkait sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi berujar bahwa aksi mengawal sidang MK bukan terkait dukungan ke salah satu pasangan calon presiden baik Jokowi maupun Prabowo.
Baca Juga: BPN Siapkan Saksi dengan Keterangan 'Wow' di Sidang Sengketa Pilpres
Hal itu juga menjawab terkait keterlibatan eks penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi itu yang menjadi pemimpin atau korlap aksi di sekitar patung kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Kami turun ke jalan bukan untuk mendukung pasangan calon siapa pun, melainkan mengawal agar MK sebagai lembaga hukum dapat menjalankan tupoksinya secara profesional," kata Abdullah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Pernyataan Abdullah itu juga sekaligus menanggapi adanya larangan dari Prabowo Subianto kepada pendukungnya agar tidak mengerahkan massa ke MK. Abdullah menegaskan bahwa ia dan massa bukan bagian dari pendukung paslon.
"Massa aksi yang turun untuk mengawal MK ini tidak ada hubungan dengan pasangan calon baik itu Prabowo Subianto dan Joko Widodo," kata Abdullah.
Berita Terkait
-
Tim Hukum Prabowo Ajukan Saksi Lewat Teleconference, MK: Tak Masalah
-
Fadli Zon Sebut Waktu Sidang Gugatan Pilpres 2019 Pendek, Ini Pembelaan MK
-
Mau Ditembak Pembunuh Bayaran, Wiranto: Saya Sudah Maafkan Kivlan Zen
-
Muhammadiyah: Tak Perlu Lagi Ada 01 dan 02, yang Ada Kosong-kosong
-
MK: Jika Putusan Gugatan Pilpres Prabowo Mundur dari 28 Juni Langgar Hukum
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan