Suara.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai program wajib militer sudah seharusnya diterapkan di Indonesia. Untuk itu ia meminta pada Kementerian Pertahanan untuk menerapkan program tersebut untuk setiap warga negara.
Anggota I BPK RI Agung Firman Sampurna menilai program bela negara yang ada sebelumnya belum memadai. Sehingga perlu ditingkatkan menjadi wajib militer melalui program bela negara yang lebih dulu sudah ada.
"Untuk itu sudah ada programnya, program bela negara. Tapi program bela negara itu belum memadai, kita perlu program bela negara yang lebih terstruktur, sistematis, dan lebih massif, dan itu adalah wajib militer," kata Agung di Kementerian Hukum dan HAM RI, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2019).
Adanya program bela negara yang ditingkatkan menjadi wajib militer, kata Agung, untuk menjawab tantangan dan permasalahan bangsa ke depan mengenai pemahaman dan kesetiaan kepada negara.
Menurut Agung, program wajib militer juga sudah diterapkan oleh sejumlah negara maju. Bahkan, kata dia, negara kecil Singapura juga memberlalukan wajib militer kepada warga negaranya.
"Jadi harus dibedakan antara wajib militer dengan military services dengan militerisasi. Wajib militer satu upaya kita upaya maksimal pendidikan bela negara, supaya orang itu setia, cinta dan membela negaranya," kata Agung.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menilai program wajib militer bukan merupakan hal yang mudah untuk diwujudkan di Indonesia. Tetapi sebagai usulan, Ryiamizard menerima pendapat dari BPK tersebut.
"Enggak mudah itu, ya itu salah satu wacana dari anak bangsa bole-boleh saja. Tapi dari Kemhan belum memikirkan itu dulu," kata Ryamizard di Gedung Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).
Baca Juga: Girang Dapat Predikat WTP, Sri Mulyani Kasih Pantun ke BPK
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting