News / Nasional
Selasa, 18 Juni 2019 | 19:21 WIB
Suasana sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (18/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Alih-alih menjelaskan, BW justru menantang  dengan menyatakan, kalau ancaman itu benar-benar terjadi, siapa yang bakal bertanggungjawab  atas nyawa saksi.

"Kalau ada ancaman faktual itu terjadi siapa yang bertanggung jawab. Mohon pak ketua, saya tidak menyerang ketua dan anggota. Jadi kalau memang itu tuntutannya, baik kami akan jelaskan. Kami akan jelaskan kepada pimpinan, tapi tidak dibuka kepada publik, bukan kepada pihak terkait," kata BW.

Load More