Suara.com - Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam pernyataan juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Rupert Colville yang mempolitisasi kematian mendadak Mohammad Morsi di pengadilan.
"Kami mengutuk keras pernyataan Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Rupert Colville atas kematian Mohammed Morsi. Pernyataan ini adalah upaya untuk mempolitisasi secara sengaja kematian yang terjadi secara alami," ungkap pernyataan Kemenlu Mesir seperti dilansir Kantor Berita Anadolu, Kamis (20/6/2019).
Otoritas Mesir mengklaim pernyataan jubir OHCHR itu jauh dari objektivitas dan bertentangan dengan transparansi, serta mengandung berbagai pelanggaran dan penyimpangan.
Juru bicara OHCHR Colville pada Selasa kemarin menuntut penyelidikan cepat, tidak memihak, komprehensif dan transparan oleh lembaga independen untuk mencari tahu penyebab kematian mendadak Morsi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan kecurigaannya atas meninggalnya Morsi saat menghadiri shalat janazah in absentia kemarin di Istanbul.
"Apakah ini kematian normal atau ada unsur lain yang terlibat, kematian ini mencurigakan. Secara pribadi, saya tidak percaya ini kematian yang normal," kata Erdogan, saat berbicara sesudah shalat gaib di Masjid Fatih Istanbul.
Morsi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, meninggal dunia pada Senin saat hadir dalam persidangan atas kasus kegiatan mata-mata.
Pada 2012, Morsi, yang merupakan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, memenangkan pemilihan presiden demokratis pertama Mesir.
Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, dia digulingkan dan dijebloskan ke penjara dalam kudeta militer yang dipimpin oleh menteri pertahanan Mesir saat itu - dan presiden saat ini - Abdel Fattah al-Sisi.
Baca Juga: Ikhwanul Muslimin Tuntut Tanggung Jawab Mesir Atas Kematian Morsi
Tak lama setelah kudeta itu, Ikhwanul Muslimin secara resmi ditetapkan sebagai "organisasi teroris" di Mesir.
Sesaat sebelum meninggal dunia, Morsi menghadapi sejumlah tuntutan hukum, yang menurut dia dan sejumlah kelompok HAM dan pengamat independen, bermotif politik.
Sebelumnya, Ikhwanul Muslimin meminta PBB untuk mendesak perawatan medis yang memadai bagi mantan presiden itu, karena kondisi kesehatannya diabaikan selama penahanan.
Laporan khusus Reuters pun menunjukkan bahwa sejak al-Sisi berkuasa, lebih dari 100 orang meninggal dunia karena kelalaian medis.
Berita Terkait
-
Ikhwanul Muslimin Tuntut Tanggung Jawab Mesir Atas Kematian Morsi
-
Amnesty International Desak Penyelidikan Independen Kematian Morsi
-
Gabungan Ormas di Malaysia Desak Penyelidikan Tewasnya Morsi di Penjara
-
Mantan Presiden Mesir, Mohamed Morsi, Meninggal Usai Disidang
-
Dituduh Sebarkan Berita Palsu, Mesir Kembali Penjarakan Jurnalis Al Jazeera
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?