Suara.com - Kejadian mengejutkan seekor buaya memakan manusia menggemparkan warga Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Bagaimana tidak, saat warga membelah perut seekor buaya sepanjang 5 meter ditemukan potongan kaki manusia yang diduga kuat adalah kaki dari laki-laki bernama Wartoyo (37).
Pada Rabu (19/6), warga Teluk Lanus menangkap seekor buaya yang diduga memakan salah satu warganya yakni Wartoyo yang dilaporkan hilang sehari sebelumnya.
Sebelum hilang, Wartoyo disebut tengah merakit kayu untuk dibuat pondok-pondok di ladang, tak jauh dari kanal. Salah satu kawannya yakni MH hanya menemukan celana, baju dan kayu sedang diikat pada Selasa malam, pukul 22.30 WIB. Diduga Wartoyo hilang dimakan buaya muara yang kerap menampakkan diri di daerah itu.
Selang 24 jam kemudian, dugaan itu semakin kuat setelah ditemukan potongan tubuh manusia diduga bagian dari organ tubuh Wartoyo. Potongan tubuh itu ditemukan bersamaan ditangkapnya seekor buaya muara berukuran raksasa pada Rabu malam ini.
"Alhamdulillah, mau Maghrib, buaya sudah tertangkap. Sementara korban tubuhnya sudah hancur, sebagian di luar, dalam perut buaya tersebut juga masih ada," kata Camat Sungai Apit, Wahyudi, seperti dilansir dari Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Rabu malam.
Penangkapan Buaya Libatkan Orang Pintar
Ia mengatakan, buaya tersebut diketemukan tak jauh dari lokasi hilangnya korban. Buaya ditangkap setelah warga setempat melakukan pencarian panjang. Bahkan, dalam upaya pencarian itu mereka melibatkan "orang pintar".
Warga dan Polisi menunjuk buaya muara pemangsa Wartoyo (37), warga Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Hasilnya, seekor buaya ukuran besar dengan perut menggelembung ditangkap. Predator itu ditangkap tak jauh dari lokasi awal hilangnya korban.
"Saat mau masuk Maghrib tadi ditangkap. Tubuh korban sudah hancur. Sebagian di luar (sungai), sebagian lagi dalam perut buaya," kata Wahyudi.
Baca Juga: Bergulat Melawan Buaya, Warga Aceh Terluka di Betis Kanan
Sementara korban Wartoyo dipastikan tak bernyawa lagi meninggalkan seorang istri dan anak. Di dalam perut buaya terlihat bagian tubuh berupa lutut hingga ujung kaki.
"Iya perutnya dibelah, nanti sisa tubuh itu yang akan dikebumikan. Korban tubuhnya sudah hancur, sebagian di luar dan sebagian dalam perut buaya," kata Wahyudi.
Setidaknya, dua hingga tiga orang membelah perut buaya muara menggunakan parang. Setelah itu tampak bagian tubuh dari lutut hingga ujung kaki dikeluarkan lalu dimasukkan ke karung.
Ia mengatakan proses pencarian melibatkan unsur kepolisian, Basarnas dan seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, pawang buaya dan orang pintar dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning, Bengkalis, turut dilibatkan dalam proses pencariannya.
Ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menyebrang sungai. Pihaknya juga menyatakan agar bagi yang ingin bermain-main di sungai saat ini dilarang dulu.
Wahyudi berharap, masyarakat jangan takabur serta menjaga sopan santun ketika berada maupun melintas sungai dan rawa di Sungai Lakar tersebut.
Berita Terkait
-
Imam Masjid Tewas Mengapung di Laut, Kepala Alami Luka Robek
-
Sambil Diikat, Polisi Gadungan Perkosa Gadis Belia di Depan Sang Pacar
-
Sambut Lahirnya Anak ke-10, Pasangan Ini Pakai Buaya di Pesta Gender Reveal
-
Bergulat Melawan Buaya, Warga Aceh Terluka di Betis Kanan
-
Toyota Sediakan Bengkel 24 Jam Hingga Usai Arus Balik Lebaran 2019
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?