Suara.com - Kemunculan anak buaya di saluran primer dekat dengan pemukiman penduduk Desa Mantaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sempat menghebohkan dan membuat penasaran sejumlah warga yang ada di daerah itu.
"Memang kami ada menerima laporan dari warga RT 03 yang melihat kemunculan anak buaya tersebut di saluran primer Handel Malang yang juga dekat dengan pemukiman warga," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau Tekson, Sabtu (22/6).
Menurut dia, laporan dari warga tersebut ditindaklanjuti, dan terbukti memang benar bahwa ada seekor anak buaya sebesar paha anak dewasa terlihat muncul dipermukaan saluran primer Hendel Malang II dan dilihat oleh dua personel BPBD lain yaitu Jumatnor dan Indra Ardinata. Dimana lokasinya dekat dengan SMKN-1 Kahayan Hilir pada tikungan Jalan Trans Kalimantan.
Menurutnya, warga minta agar buaya tersebut bisa segara ditangkap, namun setelah melihat banyak warga yang datang, anak buaya tersebut langsung lari dan menghilang.
Ia mengatakan pihaknya juga mengimbau untuk warga yang ada di daerah setempat, untuk selalu berhati-hati dan waspada terutama anak-anak.
Kepala Desa Mentaren II, Agus Imam Murdianto saat dikonfirmasi terkait adanya hewan predator yang berhabitat di saluran primer ini juga membenarkan.
Dia mangungkapkan bahwa anak buaya itu sebenarnya sudah lama tinggal dan hidup di saluran primer tersebut.
"Kata anak-anak yang melihat, jumlahnya sebanyak tiga ekor. Anak buaya tersebut munculnya di tempat berbeda-beda, dengan kisaran panjangnya sekitar 70 centimeter saja," kata Agus seperti dilansir Antara.
Agus mengatakan, setengah tahun yang lalu ada warga RT 7 yang berhasil menangkap anak buaya, mungkin dengan tujuan untuk dipelihara, namun beberapa hari setelah ditangkap, anak buaya itu terlepas dari kolam.
Baca Juga: Cari Ikan di Sungai Sayeung, Anggota Satpol PP Aceh Diterkam Buaya
"Apakah anak buaya yang lepas itu adalah hewan yang sama dengan yang dilihat oleh sejumlah warga, namun sampai saat ini tidak diketahui secara pasti," katanya.
Agus mengaku terakhir melihat anak buaya itu pada awal bulan Ramadhan lalu di depan rumahnya yang juga dilalui saluran Handel Malang II.
"Biar tidak membuat masyarakat resah saya minta untuk dimatikan saja. Namun pada waktu itu, ada warga yang ingin menangkapnya, sehingga anak buaya itu keburu lari dan menghilang di dalam saluran primer," ucap Agus.
Untuk sementara ini, kata Agus, adanya hewan predator yang hidup di saluran primer itu tidak dipersoalkan oleh warga setempat. Selain tidak mengganggu aktivitas, warga juga tidak ada yang mandi di saluran itu, karena hewan predator itu hanya dianggap 'bajul' atau masih anak-anak.
"Kalau bisa ditangkap ya ditangkap saja, tetapi karena ukurannya yang masih kecil, warga jadi susah untuk menangkapnya," kata Agus.
Berita Terkait
-
Ngeri, Warga Riau Tangkap Buaya Raksasa, Saat Dibelah Isinya Kaki Manusia
-
Sambut Lahirnya Anak ke-10, Pasangan Ini Pakai Buaya di Pesta Gender Reveal
-
Bergulat Melawan Buaya, Warga Aceh Terluka di Betis Kanan
-
Terbangun Saat Subuh, Seorang Nenek Dikagetkan Buaya 3 Meter di Dapurnya
-
Lagi, Warga Perairan Pulau Nusakambangan Digegerkan Kemunculan Buaya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana