Suara.com - Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius meminta warga agar mencermati sistem pembagian zonasi wilayah ketika melakukan pendaftaran penerimaan peserta didik baru atau PPDB 2019 untuk tingkat SMA/SMK.
"Kami sudah menempel pengumuman di sekolah-sekolah untuk PPDB SMA/SMA per kelurahan sehingga kami minta ini dicermati betul dari para calon siswa atau orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya," kata Darius sebagaimana dilansir Antara di Kupang, Senin (24/6/2019).
Ia mengatakan, pembagian zonasi wilayah dalam PPDB perlu dipahami secara baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman masyarakat yang hendak mendaftarkan diri pada sekolah-sekolah tertentu.
Dijelaskannya, jika ada calon peserta didik yang mendaftar tidak berasal dari zona wilayah yang ditentukan maka tidak bisa mendaftar, demikian pula yang mendaftar secara daring (online) maka secara otomatis akan ditolak oleh sistem yang ada.
"Kecuali mereka yang mendaftar melalui jalur prestasi yang kuotanya sudah ditambahkan maksimal yang diterima sebanyak 15 persen," katanya.
Menurut Darius, kemungkinan bisa terjadi adanya protes warga yang tinggal di sekitar sekolah karena tidak bisa mendaftar akibat kuota penerimaan siswa yang sudah terpenuhi.
Untuk itulah, lanjutnya, selain zona 1 yang lebih dekat dari tempat tinggal, pemerintah juga menyiapkan zona 2 yang berjarak relatif lebih dekat dari zona 1.
"Semua zona-zona ini sudah ditentukan sehingga kami berharap warga yang mendaftar bisa memperhatikannya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berlarut-larut," ujar dia.
Baca Juga: PPDB Jakarta Dimulai, Banyak Orang Tua Rela Tak Masuk Kerja
Berita Terkait
- 
            
              Sekitar 5 Ribu Siswa SD dan SMP Asal Depok Hijrah Sekolah di Luar Wilayah
 - 
            
              PPDB Jakarta Dimulai, Banyak Orang Tua Rela Tak Masuk Kerja
 - 
            
              Syarat dan Jadwal PPDB SMA Jalur Zonasi di Jakarta
 - 
            
              Syarat dan Jadwal PPDB SMP Jalur Zonasi di Jakarta
 - 
            
              Desak PPDB SMA Ditunda, Wali Murid di Yogyakarta Gelar Aksi Damai
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah