Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Pemerintah akan menggelar rapat dengan semua pihak terkait sebelum memulangkan warga negara Indonesia (WNI), mantan simpatisan ISIS yang terlantar di Suriah.
Pasalnya, Moeldoko mengatakan, pemulangan WNI yang sempat berbaiat ke ISIS tersebut belum dirumuskan.
"Harus dirapatkan pasti dari berbagai sisi. Dari sisi Kemenkopolhukam dari sisi ketenagakerjaan, dari sisi Kementerian Sosial dan seterusnya. Belum dirumuskan," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6/2019).
Namun, ia khawatir pemulangan WNI yang menetap di Suriah tidak bisa ditangani secara parsial. Menurutnya, perlu ada pendampingan kepada WNI yang menjadi simpatisan ISIS.
"Ya kami khawatirnya kan parsial, enggak bisa ditangani secara parsial jadi harus ada pendampingan, pemantauan, jadi enggak segampang plek," ucap dia.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu menyebut seluruh kementerian terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus duduk bersama.
Sebab, kata dia, pemindahan WNI bukanlah seperti memindahkan barang, melainkan memindahkan persoalan yang harus dipecahkan bersama-sama.
"Ya jadi itu dari jajaran Menko Polhukam, Menko Kesra, terus tenaga kerja. Jadi bukan memindahkan barang ini, memindahkan persoalan, gitu," tandasnya.
Baca Juga: Tulis Laporan Soal Krisis Turki, 2 Jurnalis Bloomberg Terancam Dipenjara
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!