Suara.com - Wakil Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan, partainya membuka peluang gabung dalam pemerintahan. Meski demikian, keputusan tersebut akan dipastikan seusai PAN menggelar Rapat Kerja Nasional dalam dua atau tiga minggu ke depan.
"Saya harus akui bahwa kemungkinan untuk PAN bergabung ke pemerintah yang nanti bakal di pimpin Pak Jokowi - Ma'ruf sangat besar. Secepatnya melalui proses institusional, jadi kemungkinan besar kita bakal melalukan rakernas dalam waktu deket dua sampai tiga Minggu ke depan untuk menentukan langkah selanjutnya bagi PAN," ungkap Bara di Gado-Gado Boplo Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019).
Jika keputusan hasil Rapat Kerja Nasional memutuskan PAN bergabung dengan pemerintahan, pihaknya bakal mengawal Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hingga tahun 2024.
"Jadi PAN siap bergabung dalam pemerintahan dan mengawal pemerintahan yang dipimpin pak Jokowi sampai 2024," sambungnya.
Bara menerangkan, partainya juga akan menjawab tantangan bangsa jika gabung dalam pemerintahan. Pasalnya, dinamika politik saat Pilres 2019 cukup kompleks dan berimbas besar di tengah masyarakat.
"Untuk menjawab tantangan bangsa, yang paling krusial adalah mengobati luka yang cukup dalam di masyarakat saat ini akibat kompetisi politik yang sangat tajam," papar Bara.
"Luka di masyarakat, menimbulkan polarisasi ada retorika narasi yang selama ini. Itu dikemukakan oleh beberapa orang dibagian hilir yang penuh dengan kebencian dan kekerasan, bahkan sempat terjadi kerusuhan. Nah ini semua kita harus obati," tambahnya.
Lebih jauh, ia menambahkan jika partainya mempunyai tanggung jawab jika nantinya bergabung dengan pemerintahan.
"Sebagai Parpol kita juga harus bertanggung jawab ikut berperan aktif dalam mengobati luka itu. Kita lakukan kalau kita bergabung dalam pemerintahan Jokowi," tutup Bara.
Baca Juga: Partai Demokrat Menanti Pinangan Jokowi Berlabuh di Koalisi Pemerintah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Puan Maharani: DPR Wajib Dengarkan Semua Kritik Rakyat, Baik Halus Maupun Kasar
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya