Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun langsung ke SMPN 30 Jakarta untuk menelisik viral permintaan untuk menurunkan foto Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dipajang di ruang sekolah tersebut.
Hasilnya, tidak ada satupun foto dari Jokowi dan Jusuf Kalla yang diturunkan atau diganti dengan foto Gubernur Anies Baswedan.
"Seluruh ruangan ada foto Presiden dan Wapres, bahkan bingkai dan fotonya terlihat tidak baru dan tampak sekali kalau foto kedua pimpinan negara tersebut sudah lama dipasang ditembok kelas, terlihat dari kotoran yang menempel pada bingkai," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Permasalahan ini berawal dari unggahan di media sosial Facebook. Seorang wanita Asteria Fitriani mengunggah sebuah ajakan untuk menurunkan foto Jokowi - Jusuf Kalla di kelas dan diganti dengan foto Anies Baswedan.
Unggahan AF tersebut kemudian disebar ulang oleh pengguna Facebook lainnya yakni BS dengan judul "Racun di SMPN 30". Ia mengira kalau Asteria merupakan guru yang mengajar di sekolah itu.
Masalah pun kian memanjang saat unggahan itu diketahui oleh guru-guru di SMPN 30 Jakarta. Setelah ditelusuri, Asteria bukanlah guru di sekolah tersebut melainkan orang tua siswa yang baru lulus tahun 2019. Asteria sendiri merupakan guru bimbingan belajar (Bimbel) di Koja, Jakarta Utara.
KPAI, kata Retno sangat menyesalkan adanya informasi yang sudah terlanjur menyebar di dunia maya.
"Ketidak hati-hatian BS sangat berpotensi membahayakan dirinya secara hukum dan juga memberikan citra buruk pada pihak sekolah," ujar Retno.
Tak hanya kepada BS, KPAI juga menyayangkan tindakan AF yang mengunggah ajakan mengandung unsur provokatif.
Baca Juga: Viral Ajakan Ganti Foto Jokowi, Ketua DPRD DKI akan Datangi SMPN 30
Retno mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan AF bisa dicontoh oleh anak-anak. Selain memberikan dampak negatif untuk khayalak banyak, anak dari pelaku penyebar ajakan provokatif itu sendiri juga bisa kena imbasnya.
"Selain itu, wajah dan nama anak yang menyebar, publik juga akan berpotensi menjadikan anak sebagai sasaran bully," tuturnya.
Dengan adanya kejadian itu, KPAI memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk bisa mengeluarkan edaran resmi terkait prinsip kehati-hatian yang mesti disosialisasikan kepada guru, kepala sekolah dan orangtua peserta didik.
"Apalagi sekolah negeri seharusnya memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan mengokohkan persatuan Indonesia, bukan malah membangun polarisasi pasca Pilpres," tandasnya.
Berita Terkait
-
Viral Ajakan Ganti Foto Jokowi, Ketua DPRD DKI akan Datangi SMPN 30
-
KTP Khusus dan 4 Ungkapan Kekecewaan Pendukung Prabowo - Sandiaga
-
Tolak Pasang Foto Jokowi di SMP, Warganet Bongkar Sosok Asteria Fitriani
-
Viral Warganet Usul Jangan Pasang Foto Jokowi di Sekolah, Ganti Foto Anies
-
KPAI: Pelaku Kekerasan Seksual ke Siswa Didominasi Guru dan Kepala Sekolah
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta