Suara.com - Beberapa waktu lalu, izin seorang pemandu wisata dicabut usai dirinya memaksa turis belanja dan menghabiskan uang 20.000 yuan (Rp 41 juta) di Kota Guilin, China.
Pemandu wisata ini memaksa turis belanja di beberapa toko lokal sekitar Kota Guilin.
Dilansir Suara.com dari laman South China Morning Post, pemandu wisata bermarga Zhao ini tertangkap tengah memerintahkan para turis untuk menghabiskan uangnya dalam satu jam.
Aksi pemandu wisata ini juga sempat terekam kamera video salah seorang turis.
Video pendek tersebut mendadak viral dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
"Anda mungkin memiliki ribuan alasan untuk menolak perintah saya, seperti Anda sudah memiliki barang-barang ini di rumah," ungkap Zhao.
"Aku tak mau peduli mengapa kami datang ke Guilin. Sekarang Anda telah memilih grup ini , jadi turun dari bus dan habiskan 20.000 yuan dalam satu jam!" imbuhnya dengan nada tinggi.
Tidak sedikit suara turis bergumam kebingungan dalam video.
"Bagaimana bisa seperti ini," ungkap salah seorang turis.
Baca Juga: Maksimalkan Potensi Banyuwangi, Kemenpar Latih Pemandu Wisata
55 turis yang menjadi korban pemerasan ini telah melakukan wisata ke beberapa destinasi di China sejak 30 Mei hingga 2 Juni.
Seharusnya, pada hari itu mereka hanya mengunjungi tiga toko.
Namun, karena dipaksa sang pemandu wisata, mereka diharuskan mengunjungi enam toko pada waktu itu.
Salah satu turis bahkan dikabarkan membeli 10 selimut yang masing-masing memiliki harga 4.000 yuan (Rp 80 juta).
Guilin sendiri dikenal sebagai destinasi wisata paling populer di China.
Tempat ini dikenal menyuguhkan panorama pegunungan karst indah serta terdapat kapal pesiar megah di Sungai Li.
Berita Terkait
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
Surga Tersembunyi di Jawa Tengah: 6 Destinasi Wisata Magelang yang Wajib Dikunjungi
-
Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
-
Daftar 24 Perusahaan yang Bakal Garap Proyek Waste to Energy, Mayoritas dari China
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan