Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf memastikan bahwa tidak ada ajakan kepada para partai di luar Koalisi Indonesia Kerja untuk bergabung dalam pemerintahan.
Pernyataan itu dipertegas oleh Wakil Ketua Umum Johnny G Plate. Dia mengklaim tidak ada ajakan langsung dari Joko Widodo selaku presiden terpilih.
"Belum ada. Tidak ada ajakan dari Presiden. Yang diajak Presiden adalah membangun negara bersama-sama," kata Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
Seakan mengisyaratkan menolak penambahan partai untuk bergabung dalam koalisi, Johnny menilai, posisi partai oposisi harus tetap ada dalam sebuah pemerintahan.
"Pak Jokowi sudah tahu kok apa pendapat partai koalisi. Kami ingin menjaga demokrasi yang sehat, tidak mesti semuanya dalam kabinet. Ada juga yang di luar kabinet untuk menjadi penyeimbang dan oposisi konstruktif," kata Johnny.
Hal senada juga dikatakan oleh Wakil Ketua TKN Arsul Sani yang mengatakan belum ada ajakan untuk partai-partai pendukung Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019 untuk bergabung.
"Bagaimana ngajak - ngajak, wong Koalisi Indonesia Kerjanya aja belum ketemu kok. Kami belum bertemu, barangkali nanti setelah nanti semua sengketa Pileg di MK selesai kita baru bertemu," ujar Arsul.
Namun Arsul berujar bahwa tidak menutup kemungkinan jika akan ada penambahan partai dalam Koalisi Indonesia Kerja. Hanya saja, lanjut Arsul, tidak semua partai di luar koalisi dapat bergabung.
Mengingat, keberadaan oposisi diperlukan guna menjalankan fungsi check and balances. Apalagi, suara partai Koalisi Indonesia Kerja di parlemen dinilai sudah cukup, yakni 60,7 persen.
Baca Juga: Nasdem Minta Jatah 11 Menteri, PDIP: Tak Perlu Ada Klaim Seperti Itu
"Yang harus dibahas, apakah kursi 60,7 persen itu dianggap sudah cukup apa belum. Kalau cukup berarti tidak nambah, kalau belum cukup untuk menjamin dukungan bagi pemerintahan mungkin bisa nambah satu (partai) kira-kira," kata Arsul.
Berita Terkait
-
Nasdem Minta Jatah 11 Menteri, PDIP: Tak Perlu Ada Klaim Seperti Itu
-
Andi Arief Sebut Oposisi Jangan Merasa Pasti Masuk Surga, Sindir Siapa?
-
Diumumkan Pasca 40 Hari Bu Ani, Demokrat Oposisi atau Merapat ke Jokowi?
-
Partai Demokrat di Ambang Pilihan, Mau Koalisi Jokowi atau Oposisi?
-
Nasdem: Kalau Oposisi Bergabung, Kita Kembali ke Masa Orde Baru
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum