Suara.com - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut sistem peringatan dini Tsunami sudah dibangun di Indonesia. Namun, kata dia, masyarakat masih kurang memahami soal tanda peringatan dini tsunami.
"Indonesia itu rawan bencana khususnya gempa dan tsunami dan sistem peringatan dini juga sudah dibangun tentunya masih sangat kurang bila hanya sistemnya saja yang disiapkan. Sedangkan masyarakatnya tidak siap untuk aware dan peduli bahwa daerahnya termasuk daerah rawan bencana," kata Rahmat di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2019).
Rahmat menuturkan nantinya pihaknya akan fokus memberikan pemahaman tentang produk peringatan dini tsunami BMKG kepada masyarakat saat ikut serta dalam ekpedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) 2019. Acara tersebut akan dilaksanakan sejak 12 Juli hingga 17 Agustus 2019.
"Kalau kami (BMKG) targetnya adalah memberikan sosialisasi termasuk memberikan pemahaman tentang produk peringatan dini tsunami BMKG, karena percuma juga sebuah informasi yang kami kirimkan itu tidak dipahami oleh masyarakat yang terdampak," kata dia.
Tak hanya dalam Ekspedisi Destani 2019, BMKG juga akan memberikan penjelasan pemodelan potensi bila terjadi tsunami. Pasalnya kata dia, di wilayah Jawa Timur, Jogjakarta, Jawa Barat dan Banten pernah terjadi tsunami.
"Kami juga akan memberikan penjelasan bahwa untuk di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten semuanya itu memang ada catatan sejarah tsunami yang pernah terjadi, kami tentunya juga akan memberikan pemodelan potensi bilamana ada tsunami walaupun hal ini belum tentu terjadi," ucap Rahmat.
"Misalnya di Jawa Timur ada tsunami kemungkinan waktu tibanya ke kabupatennya itu jam berapa, kabupaten A, kabupaten B berapa menit, itu bisa digunakan sebagai langkah evakuasi. Kadang ada daerah tertentu ada tsunami datang lebih cepat dari warningnya," sambungnya.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Ekspedisi Destana 2019) pada Jumat (12/7/2019), pekan ini.
Ekspedisi akan dimulai dari Banyuwangi, Jawa Timur, menyusuri pantai selatan Jawa, menuju Jawa Tengah, Yogjakarta, kemudian ke Jawa Barat, Pangandaran, Garut dan nantinya akan berakhir di Banten.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami
Ekspedisi Destana melibatkan berbagai pihak yakni didukung oleh Kementerian Desa, Kemeterian PUPR, BMKG, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, di daerah akan melibatkan Bappeda, BPBD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, kemudian elemen masyarakat akan di wakili oleh LSM, relawan, forum Lembaga usaha.
Selain itu, dalam ekspedisi tersebut juga melibatkan para pakar, peneliti, perguruan tinggi serta media.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Ijazah Gibran Setara Kursus Persiapan Kuliah Bukan SMA? Gugatan Rp125 T Siap Bongkar Semuanya
-
Geger Rocky Gerung Ramal Duet Gibran-Jokowi di 2029: Sah Secara Undang-undang Dasar!
-
Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029
-
Macet TB Simatupang Berkurang! Tol FatmawatiPondok Indah Tetap Gratis sampai Oktober
-
Rocky Gerung 'Sentil' Prabowo, Sebut Pengangkatan Qodari Blunder Besar: Sinyal Ingin Tiga Periode?
-
Manuver Eks Dirut Allo Bank Indra Utoyo Kandas, Bukti KPK Kantongi Bukti Koruptor Proyek Rp2,1 T?
-
Panglima Minta Maaf, HUT TNI ke-80 di Monas Bakal Bikin Macet? Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Menyemut di Patung Kuda, Ini Sederet Tuntutan Ribuan Petani Bikin Kawasan Dekat Istana Lumpuh!
-
Kemenperin Dukung Transformasi Industri Kemasan Menuju Keberlanjutan
-
Pesan Tegas Megawati di Hari Tani Nasional: Stop Konversi Lahan Subur!