Suara.com - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menyatakan bahwa terkait masalah pelarangan pengajian terhadap ustadz Hanan Attaki, pihaknya meminta semua pihak untuk tidak memperbesar masalah dan menyelesaikannya dengan cara yang damai melalui "tabayun" atau klarifikasi.
"Tidak ada saling halang menghalangi, ini semuanya yang penting menuju kebaikan, tidak menuju keburukan," katanya usai memimpin rapat harian DMI di Kantor Pusat DMI di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Pernyataan itu disampaikan mantan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) periode 2016-2018 itu menanggapi berita tentang larangan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tegal, Jawa Tengah, terhadap ustadz Hanan Attaki untuk hadir dalam pengajian di Tegal, Jawa Tengah.
Sebelumnya, pada Minggu (7/7) 2019, ustadz Hanan Attaki sudah terjadwal akan memberikan pengajian dengan tema "Sharing Time Menjemput Keajaiban dalam Ujian" di Hotel Bahari Inn, Kota Tegal.
Jemaah yang akan menghadiri pengajian itu, termasuk Hanan Attaki juga sudah tiba di lokasi kegiatan.
Tetapi, GP Ansor Kota Tegal berkirim surat dan menyatakan keberatan dengan adanya pengajian tersebut dan menyebut ceramah Hanan Attaki provokatif, sehingga acaranya dibatalkan.
Syafruddin, yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) itu menegaskan bahwa penyelesaian masalah dengan cara yang damai itu, selain melalui tabayun, juga bisa melalui penegakan hukum ataupun melalui kompromi.
Ditegaskannya bahwa sesama umat Islam harus menjaga kerukunan satu sama lain dan juga dengan umat yang lain demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Umat Islam harus rukun, bersatu dan saling pengertian satu sama lain," katanya.
Baca Juga: Bubarkan Pengajian Hanan Attaki, GP Ansor Panen Kritik
Ia juga berpesan kepada sesama umat Islam untuk tidak saling menjelekkan satu dengan yang lain.
"Karena umat Islam adalah umat agama yang besar, agama yang 'rahmatan lil alamin'," katanya.
Islam, kata dia, diturunkan oleh Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan tidak saling mencemooh satu sama lain, terlebih lagi bersengketa satu dengan yang lain.
Ustadz Hanan Attaki, karib disebut UHA -- singkatan dari namanya -- adalah pendiri Komunitas Pemuda Hijrah yang berpusat di Bandung.
Bernama lengkap Tengku Hanan Attaki, pria kelahiran Aceh pada 31 Desember 1981 itu adalah lulusan Program Studi Tafsir Al Quran di Fakultas Ushuluddin, Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Berita Terkait
-
Pencari Suaka di Kebon Sirih, DMI: Sudah Ditangani Imigrasi dan Kemensos
-
Pekan Depan, Ma'ruf Jadi Pembicara Utama di Milad Dewan Masjid Indonesia
-
Soal Pemulangan Habib Rizieq, Dewan Masjid Indonesia: Masalah Sepele itu
-
Soal Qanun Poligami di Aceh, Wakil Ketua DMI: Kan Belum Ada Realisasinya
-
Bubarkan Pengajian Hanan Attaki, GP Ansor Panen Kritik
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi