Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan penghargaan kepada 10 peraih Kalpataru 2019. Dalam kesempatan itu, JK sempat menyentil usaha tambang di Konawe, Sulawesi Tenggara dan Samarinda yang jadi pemicu datangnya bencana banjir.
Dalam sambutannya, JK mengatakan ada tiga hal yang selalu menjadi perhatian dan perjuangan di dunia yakni demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.
"Tiga ini saling berhubungan dan selalu menjadi suatu hal yang menjadi bagian yang diperjuangan dan selalu diupayakan walaupun juga ada yang berhasil, ada yang tidak berhasil," kata JK pada acara Hari Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
JK kemudian mengapresiasi kepada 10 penerima penghargaan Kalpataru karena telah mendedikasikan hidupnya untuk menjaga lingkungan Indonesia.
Kemudian JK menjelaskan pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup manusia. Hutan kata Kalla, juga berfungsi sebagai penampung air hujan.
Ia menuturkan, saat musim kemarau tiba, hutan memberikan mata air yang bisa dimanfaatkan manusia dan apabila musim hujan, hutan bisa menampung air sehingga tidak akan menimbulkan banjir.
"Maka, kita mengucapkan terima kasih kepada tokoh-tokoh yang memperbaiki lingkungan khususnya juga memperbaiki tingkat kerusakan hutan dan menambah hutan tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, JK kemudian memberi contoh soal kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh keserakahan manusia yakni banjir di Konawe dan Samarinda. Hutan-hutan yang semestinya dapat dilestarikan, malah habis dibabat untuk kepentingan tambang.
"Konawe habis hutan-hutan karena ditambang untuk nikel, di Samarinda dan sekitarnya habis juga hutan ditambah untuk batu bara, maka rusak lah Samarinda, banjir lah Samarinda, banjir lah Konawe," ujarnya.
Baca Juga: Kawasan Tambang Ombilin Sawahlunto Resmi Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Terkait itu, JK kemudian memint kepada kementerian terkait, khususnya pemerintah daerah untuk bisa lebih tegas kepada perusahaan tambang dengan adanya perjanjian untuk melakukan penghutanan kembali.
"Pemerintah khususnya pemerintah daerah harus keras untuk mengatasi sistem izin yang berlaku sehingga apabila selesai tambang harus betul-betul reklamasi dan menghutankan kembali," tandasnya.
Saat menyerahkan penghargaan kepada 10 penerima penghargaan Kalpataru, Wapres JK didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Berikut ialah daftar penerima penghargaan Kalpataru 2019:
A.. Kategori Perintis Lingkungan:
1. Lukas Awiman Barayap dari kabupaten Manokwari, Papua Barat
2. Sucipto dari Lumajang, Jawa Timur
3. Eliza dari Sumbawa Barat
4. Nurbit dari Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara
B. Kategori pengabdi lingkungan
1. Meilinda Suriani Harefa dari Medan, Sumut
2. Hanif Wicaksono dari Kabupaten Balangan, Kalsel
3. Baso dari Jeneponto, Sulawesi Selatan
C. Kategori penyelamat lingkungan
1. Kelompok
Masyarakat Dayak
Iban Menua
Sungai Utik dari Kab Kapuas Hulu, Kalbar.
2. Kelompok pengelola hutan adat, Depati Kara
Jayo Tuo Desa
Rantau Kermas dari Meranti, Jambi
3. Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari, Badung, Bali.
Berita Terkait
-
Wapres JK: Saya Optimistis Presiden Jokowi Beri Amnesti untuk Baiq Nuril
-
JK: Pemerintah Tidak Pernah Larang Habib Rizieq Pulang
-
Resmikan RS Yarsi Berkonsep Syariah, Wapres JK: Minum Alkohol Tetap Haram
-
Temui Wapres JK, Cak Imin Sebut Hanya Bicarakan Ultah PKB
-
JK Beberkan Obrolan 4 Mata dengan Prabowo, Apa yang Mereka Bahas?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen