Suara.com - Sebanyak 778 orang korban kebakaran Kampung Bali Matraman, Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, mengungsi ke Sekolah Dasar Negeri 05 Manggarai. Rumah mereka hancur terbakar tak tersisa.
Sekretaris Kelurahan Manggarai Satia mengatakan bahwa jumlah korban tersebut berdasarkan hasil rapat yang diadakan pada Kamis (11/7/2019) pagi. Rapat tersebut membicarakan tentang penghimpunan data warga yang menjadi korban serta yang berhak mendapat bantuan.
“Memang kemarin datanya 1.400 orang itu karena keadaan masih panik, jadi kita belum mendata secara tepat,” katanya.
Sebanyak 778 jiwa tersebut berasal dari 6 RT yang terimbas, yaitu RT 04, 05, 10, 11, 12, 13. Dari total korban tersebut 69 di antaranya merupakan balita dan 73 anak yang masih duduk di Sekolah Dasar.
Jika pada Rabu (10/7), para korban mengungsi di tiga titik yang terletak di lingkungan RW 09, yakni Sekolah Dasar (SD) Lapangan Merah, Masjid At Taufik dan Masjid Nurul Huda, kini mayoritas korban difokuskan ke SDN 05 Manggarai.
“Mayoritas warga di sana supaya mudah untuk pendistribusian bantuan. Tapi tetap ada beberapa warga yang mengungsi di luar sekolah tersebut,” kata Satia.
Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan bahwa posko darurat dan tempat penampungan akan berlangsung selama 3 hari. Setelah itu masih menunggu instruksi selanjutnya tentang rencana memperpanjang posko tanggap sampai 7 hari.
“Selesai masa tanggapnya 3 hari. Setelah itu kita menunggu arahan apakah diperpanjang sampai 7 hari, kalau memang diperpanjang nanti sambil kita mencari solusi untuk pemulihan warga yang rumahnya terbakar,” kata Dyan saat ditemui di posko bantuan, Manggarai, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, lokasi yang menjadi pusat penampungan para korban, yakni SDN 05 Manggarai, juga akan segera mengadakan program belajar-mengajar pada Senin (15/7) sehingga mungkin akan ada relokasi untuk para korban, seperti dipindahkan ke masjid, atau rumah warga yang tidak terdampak.
Baca Juga: Kesaksian Warga Kampung Bali Matraman: Api Menjalar Cepat
“Biasanya mereka akan ditampung oleh keluarga mereka karena akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi kalau di masjid dan satu rumah yang digunakan untuk tempat penampungan itu akan tetap digunakan bagi warga yang tidak ditampung oleh keluarganya,” ujarnya.
Dyan melanjutkan, pada Jumat (12/7/2019) akan dilakukan kerja bakti massal untuk membersihkan sampah-sampah agar para korban bisa memanfaatkan kembali mendata kembali lokasi tanahnya untuk dilakukan pembenahan.
Berita Terkait
-
Tempat Jahit Ikut Terbakar di Tebet, Pemilik Pasrah Jika Diminta Ganti Rugi
-
Pasca Kebakaran Tebet, Warga Mulai Kumpulkan Puing-puing Sisa
-
Kesaksian Warga Kampung Bali Matraman: Api Menjalar Cepat
-
Camat Akui Kampung Bali Matraman Berisiko Tinggi Kebakaran
-
Sekda DKI Sebut Penanganan Kebakaran di Tebet Sudah Sesuai SOP
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh