Suara.com - Momen bertemunya Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/2019) pagi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, telah membawa angin segar untuk kedamaian Indonesia. Terlebih, pertemuan itu diharapkan bisa mengakhiri duel cebong versus kampret.
Pertemuan antara dua calon Presiden yang bertarung di Pilpres April lalu ini merupakan pertemuan pertama setelah berakhirnya tahapan Pemilu 2019.
Baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama terlihat gembira. Tak ada ketegangan diantara keduanya selama pertemuan berlangsung.
Jokowi dan Prabowo berinteraksi sangat cair dalam sebuah diskusi di atas kereta MRT. Tidak terpantau jelas apa saja yang dibahas oleh kedua tokoh nasional ini, namun saat memberikan pernyataan, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama membawa pesan untuk Persatuan Indonesia.
"Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret, yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila," tegas Jokowi disambut dengan kegembiraan.
"Sudahlah, tidak ada cebong-cebong, tidak ada kampret-kampret, semuanya Merah Putih," kata Prabowo yang juga disambut dengan kemeriahan.
Di jagat media sosial, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo ternyata direspon oleh warganet Indonesia. Meski berdasarkan pantauan dari Twitter, tagar #kecewa masih menjadi trending topic di Indonesia selain tagar #03PersatuanIndonesia.
Tagar #kecewa masih menduduki trending topic di Indonesia dikarenakan banyaknya pendukung Prabowo Subianto yang meluapkan kekecewaan karena Capres 02 ini bertemu dengan Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Tidak ada yang namanya Cebong dan Kampret
Sedangkan dalam tagar #03PersatuanIndonesia, para warganet ramai-ramai mencuitkan dukungannya terhadap pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Para warganet yang mencuitkan tagar #03PersatuanIndonesia, berharap pertemuan kedua tokoh nasional akan memberikan kesejukkan iklim politik di Indonesia.
Pakar komunikasi PoliticaWave, Sony Subrata merespon positif tanggapan warganet di media sosial. Dia melihat pertemuan kedua tokoh nasional ini bisa mempersatukan kedua pendukung Jokowi dan Prabowo di media sosial.
Sony melihat, setelah berakhirnya Pilpres April 2019 kemarin, baik pendukung Jokowi maupun Prabowo Subianto masih menunjukkan tensi yang tinggi.
Sony menjelaskan bahwa percakapan mengenai #03PersatuanIndonesia mencapai lebih dari 31.000 twit. Jauh lebih besar dari tagar #kecewa yang mencapai hanya sekitar 3.000-an.
“Mayoritas tanggapan netizen bernada positif mendukung pertemuan Jokowi dan Prabowo, walaupun ada yang berusaha menunjukkan rasa kekecewaannya. Pilpres telah berakhir, saatnya bersama-sama melanjutkan membangun Indonesia kembali,” jelas Sony Subrata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO