Suara.com - Sejumlah massa yang tergabung dalam Jaringan Pemuda Penyelamat Konstituen (JPPK) Prabowo - Sandiaga gagal menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara No.4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).
Aksi tersebut sedianya akan digelar untuk menolak rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi). Namun aksi mereka batal karena belum memperoleh izin dari pihak kepolisian.
Berdasarkan pantauan Suara.com sekitar pukul 10.30 WIB di depan kediaman Prabowo tidak tampak terlihat massa yang direncanakan akan menggelar aksi di pada pukul 10.00 WIB.
Meski demikian, terlihat personel aparat kepolisian diri Polres Jakarta Selatan yang berjaga di sekitar kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Ketua JPPK Prabowo - Sandiaga Uno, Fhais mengatakan aksi gagal digelar hari ini lantaran pihaknya ingin terlebih dahulu berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya terkait adanya larangan melakukan aksi di depan fasilitas pribadi.
"Kami tunda hari Rabu, dan hari ini kami ke Polda untuk pemberitahuan aksi. Hari ini mudah-mudahan di polda diizinkan untuk hari Rabu," ujar Fhais saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2019).
"Alasan temen-temen kepolisian kan karena enggak ada pemberitahuan aksi juga tempat hunian pribadi. Nanti di polda dikasih ini, bukan enggak boleh tapi memang ada jaraknya, dikasih jarak berapa. Kami pasti turun kok. Saya ikut aturan aja biar nggak bermasalah," Fhais menambahkan.
Lebih lanjut, Fhais menyebut aksi yang rencananya akan digelar pada Rabu 17 Juli mendatang itu akan diikuti oleh 30 orang.
Fhais mengatakan salah satu tuntutan yang akan mereka sampaikan ke Prabowo yakni terkait isi surat wasiat kepada rakyat yang pernah ditulisnya sebelum ditetapkannya Jokowi - Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2019.
Baca Juga: Demokrat: Narasi Prabowo-Sandiaga Overdosis Politik Identitas Tanpa Visi
"Kita mau tahu surat wasiat tulisan pak Prabowo itu apa sih, kok terkesan kayak rahasia banget," ujarnya.
Terkait pertemuan antara Prabowo dan Jokowi pada Sabtu (13/7) lalu, Fhais sebagai salah satu pendukung dirinya pun merasa kecewa. Untuk itu, pada aksi yang akan digelar nanti pihaknya pun akan meminta Prabowo untuk menjelaskan maksud pertemuan tersebut.
"Pada prinsipnya pertemuan siapa saja tetep mendukung, cuma kan memang momennya yang sekarang pendukung merasa kecewa. Maka itu kita tak bisa berkeluh kesah ke orang lain slain pada beliau yang kami dukung, bekiau yang mampu menjawab," kata Fhais.
Berita Terkait
-
Analis Nilai Oposisi Prabowo Akan Sehatkan Demokrasi Indonesia
-
Konsisten Oposisi, Gerindra Ungkap Tawaran Jatah Menteri hingga Wapres
-
Pesan Khusus Relawan Prabowo dari London: Jangan Saling Membenci
-
Gerindra Pastikan Prabowo Oposisi dan Tetap Bela Ulama
-
Jokowi Pidato Visi Indonesia, Fahri Hamzah: Banyak yang Enggak Paham
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini