Suara.com - Rumah makan pada dasarnya merupakan tempat umum yang banyak dikunjungi oleh orang-orang, termasuk restoran ramen berikut ini.
Namun siapa sangka, pemilik restoran ramen ini baru saja memberikan suatu larangan untuk para pelanggannya yang bersikap kurang sopan.
Bukan tanpa alasan, Akio Arima menerapkan peraturan tersebut karena banyak pelanggan orang Jepang yang datang ke restorannya sambil berperilaku kasar.
Peraturan baru restoran ramen Gaya Yaeyama di Prefektur Okinawa telah diterapkan sejak 1 Juli 2019 lalu.
"Untuk pelanggan Jepang, sikap turis Jepang semakin buruk dari tahun ke tahun, jadi kami tidak akan membiarkan pelanggan Jepang makan di restoran kami hingga September."
"Kami hanya akan menerima pelanggan dari luar negeri, dan kami meminta maaf kepada pelanggan Jepang yang telah makan di sini setiap tahun, dan kami meminta kerja sama mereka. Kami sedang berpikir untuk melanjutkan layanan reguler mulai Oktober," ungkap pemilik restoran dikutip Suara.com dari laman Nextshark, Rabu (17/7/19).
Pemilik restoran ini merasa dirugikan karena banyak warga Jepang yang pergi ke tempatnya beramai-ramai namun hanya memesan satu porsi ramen.
Padahal kursi yang tersedia di dalam restoran tersebut tidak banyak.
Ada pula pelanggan yang sering ketahuan membawa makanan dan minuman dari luar restoran.
Baca Juga: Gemas, Begini Jadinya Ketika Pokemon Air Lapras Jadi Duta Wisata Jepang
Bukan hanya itu saja, banyak pelanggan penduduk lokal Jepang yang kerap marah-marah sehingga banyak pegawai restoran tersebut tidak betah dan mengundurkan diri.
"Saya tak punya pelanggan. Kemarin hanya dua yang datang. Ternyata banyak pelanggan yang mengeluhkan aturan baru saya. Memang sulit dari sudut pandang ekonomi."
"Tetapi saya akan tetap menerapkannya terlebih dahulu dan meluangkan waktu untuk bersantai sambil membersihkan rumah makan," imbuh sang pemilik restoran ramen tersebut.
Berita Terkait
-
Sinopsis 'Jaa, Anta ga Tukutte Miro yo', Drama Terbaru Ryoma Takeuchi
-
Sinopsis Kaede, Film Romantis Jepang yang Dibintangi Sota Fukushi
-
Tak Seperti para Pemain Indonesia, Bintang Malaysia Justru Makin Berkibar di Liga Jepang
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Laporan Bisa Dicabut, Zendhy Kusuma Wajib Minta Maaf ke Ibu yang Janinnya Dikutuk
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun