Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest akan dilaporkan ke polisi oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman terkait pernyataannya soal politik uang dalam proses pemilihan wakil gubernur ibu kota tersebut.
Pelaporan tersebut akan dilakukan Taufiqurrahman pada Kamis (17/7/2019) besok.
"Rencana besok. Karena kan ada beberapa yang mesti disiapkan juga, dan kebetulan saya ada agenda lain (hari ini)," ujar Taufiq saat dihubungi pada Rabu (17/7/2019).
Nantinya, Taufiq akan datang sendiri melaporkan Rian Ernest tanpa didampingi anggota DPRD lainnya. Namun, ia belum memutuskan bakal melapor ke Bareskrim atau Polda Metro Jaya.
"Rencana pagi ini, saya akan kabarkan jam berapa, dan kemana saya akan datang. Kan pilihannya polda atau bareskrim ya," kata Taufiq.
Meski tidak bersama anggota DPRD lain, Taufiq menyebut tindakannya itu didukung oleh anggota DPRD lainnya. Ia juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan anggota lain sebelum melapor.
"Oh ya mendukung, teman-teman lain juga mendukung. Kan ada komunikasi kita," kata Taufiq.
Bahkan, anggota DPRD tidak ada yang menentang rencannya itu. Ia menyebut para anggota dewan merasa terhina karena pernyataan Rian Ernest itu.
"Enggak ada (pertentangan). Kita semua anggota DPRD merasa terhina kok dengan pernyataan Rian Ernest," pungkasnya.
Baca Juga: Gerindra Siap Dukung PSI Buktikan Ada Duit di Balik Pemilihan Wagub Jakarta
Sebelumnya, PSI menuding ada praktik politik uang di DPRD DKI Jakarta dalam proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Politik uang tersebut bertujuan untuk menghadirkan para anggota DPRD dalam rapat paripurna pemilihan wagub yang bakal segera digelar.
Politikus PSI Rian Ernest menuding, jumlah uang yang ”diguyur” ke DPRD DKI bernilai ratusan juta rupiah.
"Rumor politik uang yang PSI dengar adalah, adanya uang senilai ratusan juta rupiah yang akan diberikan kepada anggota DPRD agar hadir dalam paripurna pemilihan wagub. Agar paripurnanya kuorum,” kata Rian, Senin (15/7/2019).
Berita Terkait
-
Tata Tertib Belum Jelas, Rapat Paripurna Wagub DKI Molor
-
Rapimgab Tatib Wagub Ditunda Lagi, Pansus Salahkan Sekwan
-
Terancam Dipolisikan, Jubir PSI: Seharusnya DPRD Berterima Kasih
-
PSI Sebut Ada Politik Uang, Nasdem: Jangan Kampanye, Pemilu Sudah Selesai
-
Jubir PSI Tuduh Ada Politik Uang, Ongen: Masuk Ruang Rapat Saja Tak Pernah
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya