Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menggelar rapat koordinasi terbatas dengan sejumlah menteri dan lembaga. Rapat kali ini akan membahas terkait situasi politik, hukum, dan keamanan.
Berdasarkan pantauan Suara.com, rapat digelar pukul 10.30 WIB di Gedung Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019). Dalam rapat itu turut hadir Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menkominfo Rudiantara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPT Suhardi Alius.
"Hari ini kita menggelar rapat kordinasi, membahas berbagai kondisi terkini yang tentu bersangkutpaut dengan masalah polhukam yang menajdi prioritss kita," kata Wiranto.
Wiranto menuturkan, belakang ini pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo telah menghadapi beberapa acaman, ganguan dan hambatan dalam pembangunan nasional terkait aksi masa 212, terorisme, Pilkada 2018, Pemilu 2019, hingga aksi kerusuhan 21-22 Mei. Hanya, Wiranto bersyukur kerawan atas ancaman tersebut dalam teratasi.
"Kita syukur bahwa semua kondisi rawan itu dapat kita atasi dengan baik, dapat kita kendalikan sehingga stabilitas keamanan nasional masih dapat menunjang pembangunan nasional baik pembangunan ekonomi, maupun politik nasional," ujarnya.
Meski demikian, Wiranto menyebut perjuangan itu belum selesai selama negeri ini berdiri. Menurutnya potensi ancaman dan hambatan yang dapat menganggu stabilitas nasional akan terus ada.
"Seakan-akan tidak akan pernah selesai perjuangan negeri ini, republik ini berdiri, kita tidak akan pernah selesai tugas kita. Karena apa? Akan terus ada ancaman, gangguan, dan tantangan keamanan dan berbagai skala itu kita hadapi hari ini, besok, tahun kedepan nantinya," tegasnya.
Untuk diketahui hingga berita ini diunggah rapat koordinasi tersebut masih berlangsung secara tertutup.
Baca Juga: Keamanan Privasi Jadi Ancaman Tersembunyi Aplikasi 'Wajah Tua' FaceApp
Berita Terkait
-
Warga Mesuji Bentrok karena Rebutan Lahan, Wiranto: Itu Kasus Klasik
-
Aktivis Papua Benny Wenda Dapat Penghargaan, Wiranto: Mereka Cari Perhatian
-
Penyebaran Hoaks Meningkat Jelang Putusan MK, Medsos Akan Dibatasi Lagi?
-
Wiranto: Indonesia Open Jadi Gambaran Persaingan di Olimpiade 2020
-
Lapas Kelebihan Kapasitas, Wiranto Ingin Buat Penjara di Pulau Terpencil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta