Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau mengagendakan pemeriksaan terhadap Gubernur Riau Syamsuar dalam perkara dugaan penghinaan dirinya yang dilakukan oleh pendukung fanatik sepak bola PSPS Riau.
"Oh iya. (Syamsuar) tentu nanti kita mintai keterangan sebagai korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Hadi Poerwanto.
Polda Riau kini tengah menangani dugaan penghinaan yang dilakukan oleh sekelompok pendukung fanatik PSPS Riau, Curva Nord.
Penghinaan itu terjadi saat laga perdana liga 2 Indonesia bergulir akhir Juni 2019 lalu. Kala itu PSPS Riau takluk di tangan PSMS Medan.
Usai laga saat itu, PSPS Riau yang hingga kini terperosok di dasar klasemen sementara dan keadaannya terus terseok-seok karena minim dana membuat pendukungnya murka.
Mereka menyatakan Gubernur Riau harus bertanggung jawab kepada PSPS Riau karena Syamsuar sempat berjanji akan menyelesaikan carut marut di tubuh klub kebanggaan Bumi Melayu itu.
Pendukung pun mencaci maki Gubernur Riau dengan kata-kata tidak pantas saat pertandingan baru saja usai. Syamsuar yang kecewa kemudian melaporkan pimpinan suporter Dolly San David ke Polda Riau.
Hadi mengatakan, sejak perkara ini ditangani, sudah lima saksi dimintai keterangannya. Saksi itu berasal dari internal PSPS, suporter maupun saksi pelapor, yang diwakili oleh bagian hukum.
"Di antaranya saksi pelapor atas nama Gubernur Riau diwakili bagian hukum," ujarnya.
Baca Juga: Artis Ramai-ramai Kutuk Tragedi Tewasnya Supporter Persija
Selain memanggil saksi korban, dalam waktu dekat penyidik Ditreskrimum Polda juga akan meminta keterangan saksi dari luar PSPS.
Dari keterangan dan data yang sudah terkumpul tersebut, penyidik akan mendalami dugaan ada atau tidak tindak pidana penghinaan.
"Kita akan dalami lagi, setelah itu baru lakukan gelar perkara," tutur Hadi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya