Suara.com - Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rocky Gerung menilai seharusnya anggota kepolisian tidak mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rocky mengatakan meskipun menurut undang-undang tidak ada larangan khusus yang melarang polisi jadi pimpinan KPK tetapi Pansel Capim KPK harus melihat ini dari segi etis.
"Memang undang-undang memungkinkan itu tapi pansel harus mampu harus kasih sinyal etis kepada publik bahwa sebaiknya polisi tidak usah mendaftar," kata Rocky Gerung saat ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).
Menurut Rocky, orang yang disebut pihak kepolisian tersebut adalah polisi terbaik seharusnya tetap berada di institusi Polri untuk memperbaiki kualitas integritas di kalangan kepolisian.
"Ada argumen 'lho itu polisi terbaik yang kami kirim', ya kalau dia terbaik biarin ada di kepolisian jangan dibawa ke KPK kan, nanti kepolisian enggak punya yang terbaik, jadi akal-akalan seperti itu yang terbaca di publik," jelasnya.
Dia menambahkan hal itu akan berdampak pada keberadaan lembaga antirasuah tersebut tidak diperlukan lagi jika institusi Polri sudah berintegritas tinggi dan bisa memberantas korupsi secara langsung.
"KPK nanti dihentikan ketika polisi sudah kuat, nah kalau polisinya terus ada di KPK, nanti polisinya enggak pernah kuat, artinya ada KPK terus menerus, kan reverse logic-nya begitu," tutupnya.
Diketahui, pansel pimpinan KPK pada Senin (22/7/2019) telah mengumumkan 104 orang kandidat lolos seleksi uji kompetensi untuk menjadi komisioner KPK periode 2019-2023.
Adapun 104 orang yang lulus uji komperensi tersebut berasal dari unsur Polri (9 orang), pensiunan Polri (3 orang, hakim (7 orang), mantan hakim (2 orang), jaksa (4 orang), pensiunan jaksa (2 orang), advokat (11 orang), auditor (4 orang), unsur KPK (14 orang), Komisi Kejaksaan/Komisi Kepolisian Nasional (3 orang), PNS (10 orang), pensiunan PNS (3 orang) dan lain-lain (13 orang).,
Baca Juga: Bambu Getah Getih Dibongkar, Rocky Gerung 'Dikuliti' Najwa Shihab
Berita Terkait
-
Pansel Sebut 900 Email Masyarakat Jadi Referensi Tes Wawancara Capim KPK
-
Pansel Capim KPK Umumkan Hasil Seleksi Tahap Dua Hari Ini
-
Modal Banyak Pengalaman, Komjen Anang Yakin Lolos Capim KPK
-
Bambu Getah Getih Dibongkar, Rocky Gerung 'Dikuliti' Najwa Shihab
-
Ikut Uji Kompentensi Capim KPK, Kapolda Sumsel: Tuhan yang Menentukan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar